Jika berbicara mengenai kebutuhan, tentunya akan selalu ada saja pengeluaran yang bertambah setiap bulannya. Oleh karena itu, kamu harus pintar-pintar dalam mengatur keuangan agar masalah keuanganmu tak semakin membesar, membebani pos-pos pengeluaran, dan kamu pun tetap bisa memiliki tabungan.
Namun, entah karena tidak memiliki kesanggupan dalam mengatur keuangan atau ketidaktahuan seseorang dalam mengurus keuangan, tak sedikit masyarakat yang tidak memiliki tabungan dan menjadikan pinjaman sebagai solusi dari “pengeluaran mendadak”. Jika sudah seperti ini yang terjadi justru beban keuangan semakin berat. Belum lagi peluang gagal bayar atau gali lubang tutup lubang.
Apakah kamu salah satu dari mereka yang mengajukan pinjaman sekalipun masih memiliki cicilan pinjaman yang masih berjalan? Artikel kali ini akan sedikit membantumu yang tengah ‘galau’ memutuskan akan mengambil pinjaman berikutnya atau mencari solusi lain? Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: 5 Pertimbangan Penting saat Ingin Mengajukan Pinjaman
Pinjaman
1. Jaga Kualitas Pinjaman
Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan pinjaman tambahan di tengah pinjaman yang sedang berjalan adalah tetap menjaga kualitas pinjaman agar tetap lancar. Sebagai seorang nasabah tentunya kamu memiliki kewajiban untuk membayar tagihan tepat waktu dan menghindari telat bayar. Dengan membayar tagihan tepat waktu, track record credit-mu pun menjadi lancar dan kamu dapat dengan mudah mengajukan kembali pinjaman sekalipun masih memiliki pinjaman berjalan.
Bahkan tak sedikit pihak bank yang menawarkan pinjaman kembali saat cicilanmu hendak berakhir karena memiliki kolektibilitas yang cukup baik dalam SLIK OJK.
2. Menjalin Hubungan Baik dengan Bagian Marketing Loan
Seorang marketing loan atau marketing pinjaman adalah mereka yang menghimpun pengajuan pinjaman dari seorang calon nasabah. Melalui mereka ini lah kamu akan dilayani hingga pengajuan diterima dan berhasil dicairkan. Namun demikian dalam mengajukan pinjaman tak semua persyaratan dapat dipenuhi. Biasanya yang bisa menolongmu dalam hal ini adalah bagian marketing loan. Biasanya mereka memiliki solusi hingga kamu bisa berhasil mendapatkan pinjaman dari pihak bank.
Oleh karenanya untuk bisa mendapatkan pertolongan dari pihak marketing loan, ada baiknya kamu menjalin hubungan yang baik dengan mereka. Sehingga pinjamanmu pun cepat dikabulkan tanpa mengalami masalah yang cukup berarti.
3. Mengajukan Top Up Pinjaman
Tak semua nasabah bisa mengajukan pinjaman saat masih memiliki cicilan yang masih berjalan. Alasannya cukup simple, beban keuangan bisa bertambah dan pihak kreditur tak mau mengambil risiko memiliki nasabah yang kreditnya macet. Namun, hal tersebut tak berlaku untuk mereka yang memiliki riwayat angsuran yang bagus.
Pihak bank bahkan akan menawarkan sistem top up pinjaman lantaran kamu memiliki riwayat kredit yang bagus. Jika kamu mendapatkan penawaran ini, jangan ragu untuk mengambilnya. Jika bisa, negosiasikan kembali bunga yang mereka tawarkan sehingga kamu bisa memperoleh pinjaman dengan bunga yang lebih kompetitif.
4. Cek Lagi Kemampuan Bayarmu
Sebelum mengajukan pinjaman tentunya kamu sudah memiliki gambaran besaran bunga, tenor yang diambil, hingga besaran cicilan per bulannya. Di sinilah kamu mulai bisa menghitung kembali kemampuan bayarmu. Apakah kamu masih memiliki cadangan dana pemasukan untuk membayarnya atau tidak.
Selain itu, pihak bank pun akan melakukan perhitungan pula terhadap kemampuan keuanganmu atau istilahnya menghitung IDIR. Dalam perhitungan tersebut setidaknya kamu wajib memiliki angka 70% agar pihak kreditur berani memberikan pinjaman. Atau setidaknya cicilan berjalanmu harus di bawah 30% dari pendapatan agar pihak kreditur bisa memberikan pinjaman.
Sebagai contohnya, jika total pemasukanmu dalam sebulan adalah Rp1.000.000 maka pengeluaran maksimal untuk cicilan adalah sebatas Rp300.000 saja. Jika lebih dari angka tersebut maka biasanya pihak bank tak akan memberikan pinjaman karena berisiko terjadi kredit macet.
5. Perhatikan Nilai Agunan
Untuk mendapatkan pinjaman biasanya pihak bank menerapkan sistem agunan atau jaminan baik dalam bentuk dokumen berharga, maupun dalam bentuk barang berharga. Contohnya, sertifikat tanah, BPKB kendaraan, atau emas.
Sebelum kamu mengajukan pinjaman kembali di saat masih memiliki pinjaman berjalan, ada baiknya kamu mengecek kembali nilai agunan tersebut. Pihak bank tentunya tak akan ragu memberikan pinjaman yang besar untuk agunan dengan nilai yang besar. Hal tersebut didasarkan pada manajemen risiko, di mana semakin besar agunan maka semakin besar pula pinjaman yang bisa kamu dapatkan.
Baca Juga: Pentingnya Manajemen Keuangan, Bantu Pengelolaan Pinjaman agar Tepat Sasaran!
Selalu Pertimbangkan dengan Matang Setiap Keputusan yang Kamu Buat
Soal Uang, Jangan Main-main
Jika dirasa keuanganmu tak aman, maka carilah solusi keuangan lain yang tidak makin memberatkanmu. Ingat, semua itu perlu dipikirkan dan dipertimbangkan dengan bijak. Semoga berguna!
Baca Juga: Jadi Batas Dana yang Bisa Dipinjam, Ini Pengertian Limit Kredit, Jenis, dan Cara Meningkatkannya