Rabu 04 Sep 2024 17:58 WIB

Dihelat di Kaltim, MTQ Nasional ke-30 Diharapkan Dongkrak Dukungan untuk IKN

Presiden Jokowi disebut sangat senang saat MTQ Nasioanal digelar tak jauh dari IKN.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Konferensi pers MTQ Nasional ke-30 di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi tuan rumah pelaksanaan MTQ Nasional ke-30 yang akan digelar pada pada 6-16 September 2024 mendatang. Festival keagamaan ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan akan ditutup Wapres RI KH Ma'ruf Amin. 

Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik mengatakan, Presiden Jokowi sangat senang sekali ketika mendengar MTQ Nasional tahun ini akan digelar di Samarinda, yang berlokasi tak jauh dari Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Baca Juga

"Beliau pasti senang sekali, Pak Presiden memberikan dukungan yang penuh ya dan beliau menyampaikan agar panitia penyelenggara pemerintah provinsi bersama LPTQ dan juga Kemenang untuk melakukan langkah-langkah yang baik, pelayanan yang baik," ujar Akmal saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

Menurut dia, Jokowi juga berharap penyelenggaraan MTQ di Kalimantan Timur menjadi MTQ yang betul-betul lebih hebat dari sebelumnya. Pihaknya pun sudah menyampaikan kepada presiden bahwa MTQ kali ini Kemenag sudah menyelenggarakan dengan MTQ penuh digital. 

"Kita sudah sampaikan juga kepada beliau, ini kita full digital, pendekatan digital sekarang, dan yang lebih penting lagi adalah kita sampaikan, kita berharap pelaksanaan MTQ ini bisa juga mendongkrak atensi terhadap dukungan kita terhadap Ibu Kota Nusantara," ucap Akmal. 

MTQ ke-30 ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Agama, Provinsi Kalimantan Timur, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi menjelaskan, MTQ tahun ini istimewa karena lokasinya berdekatan dengan IKN. Dia pun yakin penyelenggaraan MTQ kali ini akan jauh lebih ramai. 

"Insya Allah di Kaltim ini lebih ramai, lebih besar, karena tempatnya juga ini di Kaltim ada IKN, waktunya juga awal Ibu Kota Nusantara mulai berjalan, sumber daya yang terlibatnya juga saya kira sangat luar biasa, tidak hanya melibatkan para qoriah-qoriah, tetapi juga para cendekiawan Alquran," kata Zayadi. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement