REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi Republika atas digelarnya agenda ESG Summit 2024 bertema “ESG Ala Indonesia” di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan bahwa saat ini pasar memberikan atensi pada isu ESG dalam sektor pasar modal, sehingga edukasi dan sosialisasi mengenai ESG menjadi sangat penting.
Jeffrey mengatakan, di tengah tantangan global yang semakin kompleks, isu-isu berkenaan dengan lingkungan sosial dan tata kelola telah menjadi prioritas utama bagi pelaku industri. Perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan transparansi tata kelola dinilai merupakan tantangan besar dan harus menjadi perhatian serius dari semua sektor, termasuk di pasar modal.
"Kami selalu menyampaikan bahwa penerapan ESG ini tidak lagi sebagai beban atau hanya melihat dari sisi kepatuhan, tetapi faktor ESG ini sudah menjadi bagian integral dari strategi bisnis karena kami menyakini dan sudah terbukti bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih awal menerapkan prinsip ESG dapat apresiasi dari para investor," kata Jeffrey dalam sambutannya.
Jeffrey menuturkan, BEI memiliki beberapa indeks saham terkait ESG. Statistik menunjukkan bahwa indeks saham terkait ESG memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan indeks lainnya.
"Artinya investor kita tidak lagi melulu melihat kondisi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan, tetapi faktor ESG jadi faktor penting bagi investor," tutur dia.
Jeffrey mengatakan BEI juga melakukan penilaian ESG Risk Rating seperti yang dilakukan perusahaan tercatat. Hasilnya pada 2023 BEI berada di peringkat risiko ESG ke-7 di bursa global dengan risk rating 16,9 yang termasuk kategori low risk.
"Kami juga memberikan insentif dan mendorong perusahaan tercatat untuk turut menjadi role model di pasar modal Indonesia dengan menyediakan lima indeks terkait ESG," ungkapnya.
Jeffrey melanjutkan, dengan berbagai langkah yang dilakukan ia meyakini bisa memperkuat perekonomian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, terutama di pasar modal.
"Semoga melalui ESG Summit ini kita dapat memperkuat kolaborasi dalam mendorong transformasi bisnis Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," katanya.