REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menyampaikan bank sentral Amerika Serikat (AS), the Fed kemungkinan besar akan menurunkan tingkat suku bunga pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve Amerika Serikat (AS) pada 18 September 2024.
"Dua per tiga pengamat internasional prediksi (penurunan) 25 basis poin, satu per tiga pengamat internasional itu turun 50 basis poin. Kalau saya sendiri tetap di 25 basis poin," ujar Faisal saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (13/9/2024).
Faisal mengatakan penurunan tingkat suku bunga the Fed akan berdampak pada penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI). Faisal menyebut BI tak lagi memiliki alasan untuk menahan tingkat suku bunga.
"Kalau (penurunan) sudah dilakukan the Fed, semestinya BI memang sudah harus menurunkan tingkat suku bunga. Sudah nggak ada alasan kuat buat BI mempertahankan tingkat suku bunga yang ada sekarang," ucap Faisal.