Jumat 13 Sep 2024 16:33 WIB

Topan Yagi Juga Hantam Myanmar, Belasan Orang Tewas

Sebanyak 3.600 warga diungsikan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha
Bencana banjir di Myanmar yang dipicu Topan Yagi.
Foto: Sai Aung/AGP
Bencana banjir di Myanmar yang dipicu Topan Yagi.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Badai terkuat Asia tahun ini, Topan Yagi, turut melanda Myanmar. Pemadam kebakaran Myanmar mengungkapkan sebanyak 19 orang tewas akibat banjir yang dipicu hujan deras di sekitar Ibu Kota Naypyitaw.

Tim penyelamat melaporkan telah mengevakuasi 3.600 orang pengungsi ke tempat yang lebih aman menggunakan perahu.

Topan Yagi sebelumnya menghantam Vietnam dan Thailand dan menewaskan lebih dari 230 orang. Luapan air sungai menenggelamkan kota-kota di dua negara itu.

Berdasarkan citra satelit Unit Pengelolaan Informasi Myanmar (MIMU) yang didukung PBB, terlihat daerah seluas 162 kilometer persegi di Naypyitaw terendam banjir. Analisa itu juga mengungkapkan area sekitar 366 kilometer persegi di Mandalay, kota kedua terbesar di Myanmar juga terendam banjir.

"Totalnya, 3.602 orang terdampak banjir dari 30 lokasi diselamatkan dan dipindahkan," kata pemadam kebakaran Myanmar di media sosial Facebook, Kamis (12/9/2024) malam.

Pemadam kebakaran menambahkan sebanyak 19 orang meninggal dunia dan beberapa bangunan terendam banjir. Pemadam kebakaran menambahkan sejumlah warga termasuk perempuan dan anak-anak terdampar di atap rumah sebelum diselamatkan dengan tim penyelamat dengan perahu.

Sekitar sepertiga dari 55 juta penduduk Myanmar membutuhkan bantuan kemanusiaan. Namun banyak lembaga bantuan seperti Komite Palang Merah Internasional, tidak dapat beroperasi di banyak daerah karena pembatasan akses dan risiko keamanan.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat topan di Vietnam meningkat menjadi 233 orang, setelah petugas penyelamat menemukan lebih banyak mayat dari daerah-daerah yang dilanda tanah longsor dan banjir bandang.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement