Ahad 08 Sep 2024 20:14 WIB

Topan Super Yagi Hantam Vietnam, Sembilan Orang Tewas

Sekitar 50 ribu orang dievakuasi dari kota-kota pesisir.

Dampak kerusakan akibat Topan Yagi, di Hanoi, Vietnam, Ahad (8/9/2024).
Foto: Reuters/Thinh Nguyen
Dampak kerusakan akibat Topan Yagi, di Hanoi, Vietnam, Ahad (8/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Topan Super Yagi telah menewaskan setidaknya sembilan orang dan melukai 187 lainnya sejak melanda Vietnam utara pada Sabtu (7/9) sore, menurut Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan pada Ahad (8/9/2024). Topan Yagi, badai paling kuat yang melanda Asia tahun ini, menewaskan empat orang di provinsi utara Hoa Binh, tiga orang di provinsi pesisir timur laut Quang Ninh, serta masing-masing satu orang di provinsi utara Hai Duong dan kota pelabuhan Hai Phong.

Sekitar 50 ribu orang dievakuasi dari kota-kota pesisir di negara Asia Tenggara tersebut. Pihak berwenang mendesak warga untuk tetap berada di dalam rumah.

Baca Juga

Sebagian besar korban luka dilaporkan berasal dari Quang Ninh, lokasi tempat 25 kapal yang tak berawak, terutama perahu nelayan, tenggelam akibat gelombang besar dan angin kencang di provinsi tersebut.

Meskipun topan telah melemah menjadi depresi tropis dan mulai menghilang di wilayah barat laut, diperkirakan fenomena cuaca itu masih akan membawa hujan lebat di provinsi-provinsi utara hingga Senin (9/9), menurut prediksi kementerian.

Sejumlah besar wilayah yang terdampak mengalami pemadaman sambungan listrik karena topan merusak beberapa trafo dan jalur transmisi. Topan tersebut juga merusak lebih dari 3.400 rumah, selain menghancurkan ribuan hektar lahan pertanian di wilayah utara.

Bencana badai, tanah longsor, dan banjir telah menyebabkan 120 orang tewas dan hilang di Vietnam tahun ini, angka tertinggi yang tercatat dalam periode yang sama dalam lima tahun terakhir.

Pemerintah mengerahkan hampir 500 ribu personel militer untuk melaksanakan operasi bantuan dan penyelamatan di seluruh wilayah terdampak. Di negara tetangga, China, provinsi pulau Hainan mulai secara bertahap memulihkan transportasi laut dan udara setelah terkena dampak Yagi, menurut laporan kantor berita pemerintah China, Xinhua.

Bandara Internasional Haikou Meilan di ibu kota provinsi diharapkan mulai beroperasi kembali pada siang hari, sementara bandara di kota Sanya dan Bo'ao dibuka kembali pada Sabtu, menurut departemen transportasi provinsi.

Pelabuhan-pelabuhan di pulau tersebut juga mulai melanjutkan aktivitas pelayaran. Yagi menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 92 lainnya di provinsi Hainan.

Topan tersebut melakukan dua kali pendaratan di China pada Jumat, pertama kali melanda Hainan sebelum bergerak menuju provinsi Guangdong. Badai tersebut menyebabkan gangguan besar di seluruh wilayah selatan China. Sekolah-sekolah di Guangzhou, Shenzhen, dan Yangjiang menghentikan kegiatan belajar-mengajar pada Jumat, sementara sejumlah universitas menunda dimulainya tahun ajaran akademik mereka. 

sumber : Anadolu-OANA/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement