Senin 16 Sep 2024 01:21 WIB
Maulid Nabi Muhammad

Apa Saja yang Harus Dilakukan untuk Menyambut Maulid? Ini Kata Imam As-Suyuthi

Dalam menyambut bulan maulid bisa membaca syair atau pujian kepada nabi.

Sejumlah umat Islam mendengarkan ceramah dalam kegiatan Haflah Maulidurrosul 1445 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2023). Kegiatan kajian dan selawat yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah tersebut digelar remaja islam masjid serta pengelola MAJT untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.
Foto: Antara/Makna Zaezar
Sejumlah umat Islam mendengarkan ceramah dalam kegiatan Haflah Maulidurrosul 1445 Hijriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2023). Kegiatan kajian dan selawat yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah tersebut digelar remaja islam masjid serta pengelola MAJT untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID,  Bulan Rabiul Awal  sering disebut juga bulan maulid Nabi SAW. Sebab, pada bulan ini Rasulullah SAW dilahirkan, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal. Oleh karena itu, sebagai umat nabi Muhammad, dianjurkan untuk menyambut Rabiul Awal dengan rasa syukur penuh sukacita dan kegembiraan. 

Imam as Suyuthi mengajarkan untuk menyambut bulan maulid dengan melakukan aktivitas yang bernilai ibadah, seperti berpuasa, bersedekah, dan membaca Alquran. 

Baca Juga

BACA JUGA: Anjuran Berbahagia di Hari Kelahiran Nabi Muhammad dan Siksaan Abu Lahab

والشكر لله تعالى يحصل بأنواع العبادات كالسجود والصيام والصدقة والتلاوة وأي نعمة أعظم من النعمة ببروز هذا النبي صلى الله عليه وسلم الذي هو نبي الرحمة في ذلك اليوم

Artinya, “Syukur kepada Allah SWT terwujud dengan pelbagai jenis ibadah, misalnya sujud (mengerjakan shalat sunah), puasa, sedekah, dan membaca Alqur’an. Adakah nikmat yang lebih besar pada hari ini dari kelahiran Nabi Muhammad saw, nabi kasih sayang,” (Lihat kitab Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid karya Imam Jalaluddin As Suyuthi, halaman 63 terbitan Darul Kutub Al-Ilmiyyah, Beirut). 

Selain itu, menurut Imam Suyuthi, dalam menyambut dan mengisi bulan maulid dapat dilakukan dengan membaca syair-syair atau pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad. Seperti yang terkandung dalam kitab-kitab maulid, di antaranya Al Barzanji, Simthud Durar, Dibai, Burdah, dan lainnya. 

وأما ما يعمل فيه فينبغي أن يقتصر فيه على ما يفهم من الشكر لله تعالى من نحو ما تقدم ذكره من التلاوة والإطعام والصدقة وإنشاء شيئ من المدائح النبوية والزهدية المحركة للقلوب إلى فعل الخير والعمل للآخرة

Artinya, “Adapun amalan yang dapat dilakukan pada hari maulid seyogianya dibatasi pada aktivitas yang dipahami sebagai bentuk syukur kepada Allah sebagaimana telah disebutkan, yaitu pembacaan Al-Qur’an, berbagi makanan, sedekah, menggubah (atau pembacaan gubahan) pujian atas akhlak Rasul, dan menggubah syair kezuhudan yang memotivasi hati orang untuk berbuat baik dan perbekalan amal akhirat,” (kitab Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid karya Imam Jalaluddin As Suyuthi halaman 64).

photo
ILUSTRASI Hindari penggugur amal. Foto - Seorang pria berdoa untuk Palestina di Masjid Pusat Lisbon, Portugal, Jumat, 13 Oktober 2023. - (AP Photo/Armando Franca)

Selain itu dianjurkan untuk memperbanyak bacaan doa ketika memasuki bulan maulid. Salah satunya seperti yang diajarkan oleh Habib Umar Al Hafizh yang doa ini juga terdapat dalam kitab Bughyatu Thalib fi Safinah karya Habib Ali bin Ahmad bin Abdullah bin Thalib bin Ali bin Hasan Al Athas. 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي خَاتِمَةِ شَهْرِنَا هَذَا ، وَأَقْدِمْ عَلَيْنَا رَبِيعٌ الْأَوَّلِ بِصَلَاحِ الْبِلَادِ وَالْعِبَادِ وَدَفْعِ الْبَلَاءِ وَالْفَسَادِ وَتَفْرِيجِ كَرْبِ أُمَّةِ حَبِيبِك مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَافِي وَالْبَادِ ، يَاكَرِيمْ يَاجُوَادْ

Allahumma barik lana fi khotimati syahrina hadza, wa aqdim 'alaina robiuul awwali bisholahil balaadi wal 'ibadi wa daf'il balai wal fasadi watafriji karbi ummati habiybika Muhammad Shollallahu 'alaihi wa salama fil kholfiy wal baladi ya Karim ya jawaad. 

"Ya Allah berkahilah kami di penghujung bulan (shafar) ini dan datangkanlah kepada kami bulan Rabiul Awal dengan diberi kebaikan kepada negara dan orang-orang di dalamnya. Diangkatkan bala dan kerusakan dan hilangkanlah kesedihan, kesusahan umat nabi Muhammad SAW yang tersembunyi atau yang terlihat, wahai yang Maha Mulia dan Maha Dermawan."

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement