REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meski sudah menemukan mobil buronan Harun Masiku di Jakarta. Sebab menurut ICW penangkapan Masiku hingga empat tahun tanpa titik terang tergolong lambat.
ICW mencurigai lemahnya komitmen KPK dalam meringkus Masiku. "Lambat laun kami makin yakin bahwa problem pengusutan perkara Harun Masiku bukan karena ia lihai dalam melarikan diri, melainkan karena KPK yang sepertinya sengaja tidak ingin meringkusnya. Sebab, waktu pencarian yang mencapai 4 tahun lebih bagi kami terlalu lama," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya pada Sabtu (14/9/2024).
ICW mengaku sudah pernah meminta pimpinan KPK bersama Dewas KPK mengevaluasi Deputi Penindakan akibat lambatnya menciduk Masiku. ICW mengendus Deputi Penindakan KPK tak kuasa berhadapan dengan perkara menyangkut politikus.
"Kami mendesak agar pimpinan KPK bersama Dewan Pengawas mengaudit besar-besaran jajaran kedeputian penindakan. Ini penting agar masalah utama dalam proses hukum tersebut segera ditemukan dan bisa diselesaikan," ujar Kurnia.