REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR— Polisi Malaysia mengatakan pada Jumat (13/9/2024) mereka akan memanggil manajemen puncak dari sebuah kelompok bisnis Islam, setelah anak-anak yang diselamatkan dari panti asuhan yang diduga dikelola oleh perusahaan tersebut mengalami luka-luka yang konsisten dengan kekerasan seksual dan fisik.
Polisi pekan ini menyelamatkan 402 anak-anak dan remaja dalam penggerebekan yang dilakukan di 20 tempat yang menurut mereka dioperasikan oleh konglomerat Islam Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB).
GISB mengatakan bahwa mereka tidak mengelola panti-panti tersebut dan membantah tuduhan pelecehan seksual di properti-properti tersebut.
Seorang juru bicara GISB mengatakan pada Jumat bahwa perusahaan tersebut belum dipanggil oleh polisi.
Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan 172 anak yang diselamatkan telah menjalani pemeriksaan kesehatan fisik dan mental, dan banyak di antaranya yang menunjukkan luka lama dan baru, serta indikasi trauma emosional dan pertumbuhan yang terhambat.
“Beberapa dari anak-anak itu cacat atau sakit, sementara 13 anak telah disodomi,” kata Tan Sri Razarudin.
Kasus ini telah memicu kemarahan di Malaysia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan beberapa kritikus mempertanyakan mengapa tindakan tidak diambil lebih awal setelah polisi mengatakan bahwa mereka telah menerima pengaduan mengenai GISB sejak 2011.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan pada Jumat bahwa ia menginstruksikan pihak berwenang untuk menyelidiki tanpa penundaan dan mengambil tindakan cepat terhadap GISB jika ditemukan adanya pelanggaran, kantor berita negara Bernama melaporkan.
Dari 171 orang yang ditangkap dalam penggerebekan tersebut, 159 orang telah ditahan sambil menunggu penyelidikan, sementara yang lainnya terbukti masih di bawah umur dan dibebaskan, kata Razarudin.
“Empat pria dan seorang wanita sedang diselidiki sehubungan dengan kasus sodomi,” tambahnya.
Hubungan dengan sekte terlarang
Razarudin mengatakan polisi akan memanggil pengurus GISB untuk diinterogasi dan tidak menutup kemungkinan adanya penangkapan lebih lanjut atau penggerebekan di tempat-tempat yang terkait dengan kelompok tersebut.
Dia tidak mengatakan kapan mereka akan dipanggil, dengan alasan masih menunggu hasil penyelidikan.
Perusahaan ini