Sabtu 14 Sep 2024 08:15 WIB

Mantan Perdana Menteri Prancis: Agresi Israel di Gaza Skandal Terbesar dalam Sejarah

Israel terus melakukan serangan intensif di Gaza

Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (13/7/2024). Menurut pejabat kesehatan setempat bahwa serangan udara Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 90 warga Palestina di zona pengungsi camp kemanusiaan. Israel mengklaim serangan itu dilakukan untuk menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.
Foto: AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi yang terkena pemboman di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (13/7/2024). Menurut pejabat kesehatan setempat bahwa serangan udara Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 90 warga Palestina di zona pengungsi camp kemanusiaan. Israel mengklaim serangan itu dilakukan untuk menargetkan panglima militer Hamas Mohammed Deif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mantan Perdana Menteri Prancis Dominique de Villepin mengutuk “kebisuan” yang sedang berlangsung seputar perang Israel di Gaza dan mengkritik “sikap diam” pemerintah Prancis dalam konflik tersebut dalam sebuah wawancara radio dengan France Inter pada hari Kamis (12/9/2024).

Ketika diminta untuk mengomentari penunjukan Michel Barnier sebagai perdana menteri dan tantangan politik dan ekonomi yang dihadapi Prancis, de Villepin mengakhiri wawancara dengan mengungkapkan kemarahannya atas respons politik dan media Prancis terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Juga

Ketika sang jurnalis menyinggung soal konflik dan mengutip angka kematian yang diberikan oleh “Kementerian Kesehatan Hamas”, de Villepin dengan cepat menyela.

“Saya mendengar hal itu setiap saat... Bukan hanya Kementerian Kesehatan Hamas yang mengatakan bahwa ada 40 ribu orang yang meninggal mungkin ada lebih banyak lagi. Jangan beri kesan bahwa ini adalah angka yang terpotong,” katanya.