Rabu 18 Sep 2024 10:45 WIB

AS Bantah Terlibat dalam Operasi Ledakan Pager di Lebanon yang Diduga Didalangi Mossad

Sedikitnya sembilan orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan pager.

Red: Teguh Firmansyah
Penampakan salah satu pager yang meledak di Lebanon akibat sabotase Israel pada Selasa (17/9/2024).
Foto: X
Penampakan salah satu pager yang meledak di Lebanon akibat sabotase Israel pada Selasa (17/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon pada Selasa (17/9) menyatakan tidak ada keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam ledakan alat penyeranta (pager) mematikan di sejumlah wilayah di Lebanon. Sebelumnya beredar kabar agen Intelen Israel, Mossad, yang kerap menjadi sekutu AS disebut terlibat dalam ledakan. 

"Sejauh yang saya tahu, tidak ada keterlibatan AS sama sekali dalam hal ini. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang sedang kami pantau," kata juru bicara Angkatan Udara, Mayor Jenderal Pat Ryder, kepada wartawan ketika ditanya apakah AS terlibat dalam ledakan tersebut.

Baca Juga

Pernyataannya muncul setelah sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 lainnya terluka dalam ledakan serentak alat komunikasi nirkabel (pager) di Lebanon.

"Mengenai laporan serangan ini ... saya tidak memiliki informasi yang dapat diberikan terkait hal tersebut, jelas ini adalah sesuatu yang terus kami pantau, tetapi tidak ada informasi yang bisa saya sampaikan," kata Ryder.