REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon pada Selasa (17/9) menyatakan tidak ada keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam ledakan alat penyeranta (pager) mematikan di sejumlah wilayah di Lebanon. Sebelumnya beredar kabar agen Intelen Israel, Mossad, yang kerap menjadi sekutu AS disebut terlibat dalam ledakan.
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada keterlibatan AS sama sekali dalam hal ini. Sekali lagi, ini adalah sesuatu yang sedang kami pantau," kata juru bicara Angkatan Udara, Mayor Jenderal Pat Ryder, kepada wartawan ketika ditanya apakah AS terlibat dalam ledakan tersebut.
Pernyataannya muncul setelah sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 lainnya terluka dalam ledakan serentak alat komunikasi nirkabel (pager) di Lebanon.
"Mengenai laporan serangan ini ... saya tidak memiliki informasi yang dapat diberikan terkait hal tersebut, jelas ini adalah sesuatu yang terus kami pantau, tetapi tidak ada informasi yang bisa saya sampaikan," kata Ryder.