REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ibunda Aulia Risma Lestari (ARL), Nuzmatun Malinah, akhirnya buka suara kepada media soal kasus dugaan perundungan yang dialami putrinya. Dalam konferensi pers yang digelar PO Hotel, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu (18/9/2024) malam, Nuzmatun menceritakan hari-hari terakhir ARL sebelum ditemukan meninggal di kamar kosnya di Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, pada 12 Agustus 2024.
"Obrolannya biasa," ujar Nuzmatun kepada Republika ketika ditanya tentang bagaimana komunikasi antara ARL dan keluarga, terutama dengan ayah dan ibunya, sesaat sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya.
Nuzmatun mengungkapkan, pada 14 Juli 2024, dia sempat ke kosan putrinya. "Saya bertemu dengan anak saya, ngobrol banyak sekali," ucapnya.
Keluarga ARL diketahui tinggal di Kota Tegal, Jateng. Dalam konpers di PO Hotel, Nuzmatun menceritakan bagaimana ARL, yang merupakan mahasiswi PPDS Anestesia Universitas Diponegoro, dituntut untuk bisa bekerja hampir 24 jam ketika melaksanakan pendidikannya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi. Hal itu terasa semakin berat ketika ARL mengalami kecelakaan motor pada Agustus 2022.
Menurut Nuzmatun, kecelakaan terjadi karena putrinya kelelahan dan mengantuk dalam perjalanan pulang dari RSUP Dr Kariadi. Sejak kecelakaan itu, ARL kerap mengalami sakit pada kaki serta punggungnya dan akhirnya harus dioperasi. Setelah menengok putrinya tanggal 14 Juli 2024, pada 18 Juli 2024 Nuzmatun kembali mengunjungi putrinya. "Kemudian tanggal 26 (Juli 2024) itu anak saya operasi yang kedua di Rumah Sakit Sultan Agung (Semarang)," ucapnya.
Nuzmatun mengungkapkan, komunikasi dengan ARL berjalan lancar dan biasa saja hingga menjelang putrinya ditemukan meninggal di kamar kosnya pada 12 Agustus 2024. "Sama papanya (komunikasi) setiap hari," ujar Nuzmatun.
"Kalau sama papanya, dia (ARL) pulang jam berapa, berangkat jam berapa, terus dalam satu hari apa saja yang dilakukan, termasuk (apakah) dapat hukuman, kemudian ngerjain tugas apa, itu setiap hari (komunikasi) sama papanya," tambah Nuzmatun.
Dia menambahkan, karena ayahnya selalu menunggu kabar dari putrinya, baik ketika pulang maupun ketika hendak berangkat ke RSUP Dr Kariadi, hal itu membuat ARL terbiasa memberi kabar. "Dia (ARL) pasti telepon, 'Pa, aku berangkat', 'Pa, aku pulang'," kata Nuzmatun.
Segera ada tersangka.. baca di halaman selanjutnya.