REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Graham Arnold telah mengundurkan diri sebagai pelatih kepala timnas Australia. Arnold telah berdialog dengan Football Australia pekan ini terkait keputusannya mundur dari kursi pelatih yang telah dipegangnya sejak 2018. Arnold kini telah mengundurkan diri menjelang laha Australia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 berikutnya bulan depan.
FA mengonfirmasi berita tersebut pada Jumat (20/9/2024). Dalam sebuah pernyataan, Arnold mengatakan sudah "waktunya untuk perubahan".
“Saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf saya, Football Australia, dan penggemar kami yang bersemangat atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan. Socceroos memiliki masa depan yang cerah, dan saya yakin mereka akan terus unggul,” kata Arnold dalam sebuah pernyataan dikutip dari Guardian.
Arnold telah mengabdi selama 40 tahun untuk sepak bola Australia. Selama enam tahun terakhir, ia mengisi peran sebagai pelatih kepala Socceroos.
"Saya katakan setelah pertandingan kami melawan Indonesia bahwa saya harus membuat beberapa keputusan. Setelah perenungan yang mendalam, firasat saya mengatakan bahwa inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun program ini. Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang terbaik untuk negara, para pemain, dan Football Australia,” ungkapnya.
Kepergian pria berusia 61 tahun itu terjadi setelah Socceroos hanya meraih satu poin dari kemungkinan enam dalam dua pertandingan pembukaan mereka pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia. Australia kalah 0-1 dari Bahrain awal bulan ini dan kemudian ditahan imbang tanpa gol oleh Indonesia di Jakarta.
Socceroos menjamu China di Adelaide pada 10 Oktober sebelum menghadapi Jepang yang tak terkalahkan di Saitama pada 15 Oktober.
"Meskipun kami menghormati keputusannya dan sedih melihat Graham meninggalkan tim nasional, skenario ini tidak jarang terjadi dalam sepak bola internasional," kata James Johnson, CEO Football Australia, dalam sebuah pernyataan. "Kami akan bertindak cepat dalam menunjuk pelatih kepala baru untuk memastikan keberlanjutan dan stabilitas, terutama saat kami mendekati jendela kedua kualifikasi Asia yang penting bulan depan."
Dalam enam tahun masa jabatannya sebagai pelatih terlama Socceroos, Arnold memimpin Australia ke finis terbaik mereka di Piala Dunia dan dua kali tersingkir di perempat final di Piala Asia.
Arnold nyaris dipecat pada tahun 2022 ketika Australia gagal memenuhi harapan mereka untuk lolos langsung ke Piala Dunia. I harus bergantung pada kepahlawanan Andrew Redmayne saat adu penalti melawan Peru untuk mencapai ajang bergengsi di Qatar 2022.
Sesampainya di sana, Australia mengalahkan Denmark dan Tunisia sebelum akhirnya kalah tipis dari juara bertahan Argentina pada babak 16 besar.
Setelah penampilan Australia di Qatar, Arnold dihadiahi kontrak baru berdurasi empat tahun oleh FA dan menolak tawaran untuk melatih di level klub untuk membimbing Socceroos ke Piala Dunia 2026, yang akan berlangsung di AS, Kanada, dan Meksiko.
Arnold mengatakan pada Juni lalua bahwa dia yakin punya skuad yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia di Amerika Utara dalam waktu dua tahun. Namun mantan bos Sydney FC dan Central Coast Mariners ini memilih untuk tidak melanjutkan dua tahun terakhir dari kesepakatan tersebut setelah awal yang mengecewakan pada babak ketiga kualifikasi Zona Asia.
Socceroos menderita kekalahan mengejutkan 1-0 dari Bahrain di Gold Coast sebelum mengalami kebuntuan yang membuat frustrasi melawan Indonesia. Kedua hasil yang membuat Socceroos gagal mencetak gol tersebut membuat Australia berada di posisi kedua terbawah di Grup C dan harapan mereka untuk mengamankan posisi dua teratas dan kualifikasi otomatis menjadi goyah.
Arnold tampak frustrasi setelah hasil imbang dengan Indonesia dan berjanji untuk pergi dan "berpikir dengan sungguh-sungguh tentang berbagai hal". Sementara banyak yang menafsirkan kalimat yang tidak penting itu sebagai isyarat bahwa ia akan merombak skuad dan taktiknya, Arnold justru memutuskan pergi.
Keluarnya Arnold membuat FA Australia menghadapi kesulitan besar untuk menemukan pelatih yang dapat menggantikannya. Sebab hingga saat ini, mereka juga terus mencari pelatih tetap timnas wanita Australia.
Socceroos perlu mengumumkan skuad untuk pertandingan pada Oktober melawan China dan Jepang dalam waktu kurang dari dua pekan.