REPUBLIKA.CO.ID, Perjalanan hidup manusia sesudah alam syahadah (dunia) adalah barzakh (pembatas antara dunia dan akhirat), sambil menunggu hari kebangkitan untuk kemudian dihisab (diadili) di depan Mahkamah Ilahi.
Rangkaian proses peradilan pada yaumul-mahsyar itu dimaksudkan sebagai masa penentuan seseorang apakah berada pada posisi akan masuk surga ataukah neraka, tergantung pada hasil perhitungan lebih berat atau lebih banyak mana antara amal kebajikan atau keburukannya.
1. Penimbangan amal
Bagi mereka yang porsi kebaikannya lebih banyak maka ia akan bergembira dan masuk surga. Sementara yang amal baiknya amat sedikit tapi dosanya lebih banyak maka ia akan diterjunkan ke neraka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Siapa yang berat timbangan (kebaikan)-nya, dia berada dalam kehidupan yang menyenangkan. Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)-nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu? (Ia adalah) api yang sangat panas. (QS Al-Qari‘ah Ayat 6-11)
2. Penggiringan ke neraka
Pada saat posisi seseorang telah diketahui akan masuk neraka, maka malaikat yang menjadi eksekutor akan menyeret orang itu ke tempat hukuman dengan cara kasar. Dalam Surat Az-Zumar Ayat 71 dijelaskan perlakuan setelah proses pengadilan selesai dan divonis masuk neraka untuk memperoleh hukuman, sebagaimana telah diperingatkan sebelumnya saat di dunia hukuman terhadap perbuatan buruk.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا فُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَتْلُوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُوْنَكُمْ لِقَاۤءَ يَوْمِكُمْ هٰذَا ۗقَالُوْا بَلٰى وَلٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ
Orang-orang yang kufur digiring ke (neraka) Jahanam secara berombongan sehingga apabila mereka telah sampai di sana, pintu-pintunya dibuka dan para penjaganya berkata kepada mereka, “Apakah belum pernah datang kepadamu Rasul-Rasul dari kalanganmu yang membacakan ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu pertemuan (dengan) harimu ini?” Mereka menjawab, “Benar, (telah datang para Rasul).” Akan tetapi, ketetapan azab pasti berlaku terhadap orang-orang kafir. (QS Az-Zumar Ayat 71)
3. Memasuki pintu neraka
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قِيْلَ ادْخُلُوْٓا اَبْوَابَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚفَبِئْسَ مَثْوَى الْمُتَكَبِّرِيْنَ
Dikatakan (kepada mereka), “Masuklah pintu-pintu (neraka) Jahanam (untuk tinggal) di dalamnya selama-lamanya!” Maka, (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang takabur. (QS Az-Zumar Ayat 72)
Perlakuan terhadap penghuni yang akan dimasukkan ke neraka, menurut al-Alusi dan Wahbah az-Zuhaili adalah dihalau dengan kasar dan bergegas menuju tempat eksekusi secara berkelompok sesuai dengan tingkatan dosanya dalam keadaan terhina. Dalam perjalanan itu mereka diseret pada wajahnya sebagai salah satu bentuk perlakuan hukuman. Hal ini dapat dipahami dari Surat al-Furqan Ayat 34 yang menjelaskan tentang proses itu.
4. Dikumpulkan dengan kasar
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ يُحْشَرُوْنَ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ اِلٰى جَهَنَّمَۙ اُولٰۤىِٕكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَّاَضَلُّ سَبِيْلًا ࣖ
Orang-orang yang dikumpulkan ke (neraka) Jahanam dengan diseret wajahnya itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. (QS Al-Furqan Ayat 34)
Pada ayat lain, Surat ad-Dukhan Ayat 47-50 juga dijelaskan adanya perlakuan kasar dengan diseret pada mukanya ke tengah neraka lalu diazab.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
خُذُوْهُ فَاعْتِلُوْهُ اِلٰى سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِۙ
ثُمَّ صُبُّوْا فَوْقَ رَأْسِهٖ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيْمِۗ
Peganglah dia (wahai malaikat Zabaniyah), kemudian seretlah sampai ke tengah-tengah (neraka) Jahim. Kemudian, tuangkanlah di atas kepalanya azab berupa air yang sangat panas. (QS Ad-Dukhan Ayat 47-48)
ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ
(Dikatakan kepadanya,) “Rasakanlah! Sesungguhnya engkau (dalam kehidupan dunia) benar-benar (merasa sebagai orang) yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya (azab) ini adalah sesuatu yang selalu kamu ragukan.”(QS Ad-Dukhan Ayat 49-50)
Setelah vonis penentuan seseorang masuk neraka