REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Koalisi peneliti di University of Oxford, Net Zero Tracker melaporkan lebih dari 40 persen perusahaan-perusahaan besar, kota dan wilayah di dunia belum menetapkan target pemangkasan emisi gas rumah kaca. Koalisi itu menyebut tahun lalu semakin banyak pemerintah dan perusahaan yang mengumumkan janji nol-emisi. Namun perhatian mereka teralihkan oleh perang, pemilihan umum dan tantangan ekonomi.
Menurut para peneliti, saat negara-negara bersiap mengajukan target iklim 2035 ke PBB, pembuat kebijakan dan dewan direksi kesulitan menerjemahkan target iklim jangka-panjang mereka ke aksi nyata. Rencana-rencana transisi energi mereka juga kurang detail dan kuat.
"Tema umum di seluruh laporan ini adalah kurangnya integritas secara menyeluruh," kata kepala Unit Intelijen Energi dan Iklim Net Zero Tracker John Lang, Senin (23/9/2024).
Dalam laporannya, Net Zero Tracker meneliti komitmen dan aksi nyata nol-emisi 198 negara, 706 wilayah sub-nasional, 1.186 kota dan hampir 2.000 perusahaan yang terdaftar di bursa saham. Wilayah sub-nasional mengacu pada daerah-daerah administratif yang lebih kecil daripada negara secara keseluruhan. Bisa berupa negara bagian, provinsi, kabupaten, kota, atau bahkan wilayah adat.