Senin 23 Sep 2024 20:15 WIB

Enam Siksaan di Dunia dan Akhirat Terhadap Orang Cinta Dunia

Orang yang cinta dunia akan disiksa atau diazab oleh enam jenis siksaan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi laknat dan siksa neraka
Foto: Dok Republika
Ilustrasi laknat dan siksa neraka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cinta dunia adalah sikap cinta kepada kehidupan dunia melebihi kecenderungannya kepada kehidupan akhirat. Orang yang cinta dunia biasanya gila harta, gila jabatan, gila kekuasaan, semua ingin dimilikinya sehingga memunculkan sifat-sifat buruk lainnya seperti kikir, egois, kejam, menghalalkan segala cara, dan takut mati.

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al-Banteni dalam kitab Nashaihul Ibad mengutip pernyataan Hasan Al Basri seorang ulama dan cendekiawan Muslim yang dilahirkan pada tahun 21 Hijriyah. Hasan Al Basri menjelaskan bahwa orang yang cinta dunia akan disiksa atau diazab oleh enam jenis siksaan.

Baca Juga

Sebagaimana yang dikatakan Hasan Al Basri, "Siapapun yang mengharapkan dunia dan lebih memilih dunia daripada akhirat, maka Allah akan menyiksanya dengan enam macam siksaan. Yaitu tiga siksaan ditimpakan di dunia dan tiga lainnya di akhirat."

"Tiga siksaan yang ditimpakan di dunia itu adalah berangan-angan tanpa batas, sangat rakus sehingga tidak pernah merasa puas atau tidak pernah merasa berkecukupan, dan tidak bisa merasakan manisnya ibadah."

"Sedangkan tiga siksaan yang ditimpakan di akhirat itu adalah ketakutan pada hari kiamat, hisab yang sangat dahsyat, dan penyesalan yang tidak berkesudahan." (Syekh Nawawi al-Banteni, Nashaihul Ibad)

Menurut Hasan Al Bahari, orang yang lebih memilih dunia dan meninggalkan akhirat, itu akan mendapatkan enam azab dari Allah. Tiga azab ditimpakan di dunia dan tiga azab lainnya ditimpakan di akhirat nanti.

Tiga azab yang ditimpakan di dunia untuk orang yang cinta dunia itu adalah sebagai berikut.

Pertama, selalu berangan-angan tanpa ada batasnya. Sebagaimana yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya.

"Hubungan antara manusia, lamunan, dan ajal kematian, itu adalah bagaikan kematian disebelahnya dan lamunan di depannya. Sementara itu mengejar lamunan di depannya,  secara tiba-tiba kematian datang dan menerkamnya." (HR Ibnu Abi Ad-Dunya)

Ad-Dailami juga telah meriwayatkannya dari jalur lain. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Banyak orang yang menghadapi hari depan tidak dapat menyempurnakan dan banyak orang menunggu hari esok (malah) tidak kesampaian. Seandainya kamu dapat melihat ajal (kematian) di perjalanannya, niscaya kamu akan membenci angan-angan dan tipu dayanya."

Kedua, sangat rakus tanpa pernah merasa cukup atau selalu merasa kurang. Kerakusan dapat membuang keutamaan jiwa, mencegah kesempurnaan ibadah dan mendorong keinginan pada perkara yang syubhat. Orang yang rakus tidak mempunyai tujuan tertentu yang ditunggu dan tidak ada ujung yang dianggap cukup. Karena apabila ia sampai pada angan-angannya dengan kerusakan, maka hal itu akan mendorongnya untuk lebih rakus dan lebih berangan-angan.

Ketiga, diambil darinya manisnya ibadah, karena ia hanya akan disibukkan oleh urusan dunianya daripada akhiratnya.

Dilansir dari kitab Nashaihul Ibad yang diterjemahkan Abu Mujaddidul Islam Mafa dan diterbitkan Gitamedia Press, 2008. Azab yang ditimpakan di akhirat, itu diantaranya adalah sebagai berikut.

Pertama, pada hari kiamat nanti akan menemui masalah yang sangat menakutkan dan mengejutkan. Kedua, hisab (perhitungan) yang sangat dahsyat. Ketiga, penyesalan yang tidak berkesudahan, artinya akan mengalami kesedihan yang panjang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement