Rabu 25 Sep 2024 05:09 WIB

Apa Kata Dunia Soal Gempuran Serangan Udara Israel Terhadap Lebanon?

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 558 orang.

Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Orang-orang dengan menggunakan kendaraan terjebak kemacetan ketika hendak melarikan diri dari dari serangan usara Israel di jalan raya penghubung kota Beirut, di selatan kota pelabuhan Sidon, Lebanon, Selasa (24/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan di Lebanon pada Senin (23/9/2024), sebagian besar dunia bereaksi dengan memperingatkan kemungkinan perang habis-habisan antara Tel Aviv dan Hizbullah.

Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 558 orang, termasuk 35 anak-anak. The New Arab, Selasa (24/9/2024), mengulas berbagai reaksi terhadap eskalasi berbahaya Israel terhadap Lebanon dari seluruh dunia.

Baca Juga

Mesir

Pada Senin, Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan resmi yang mengutuk eskalasi berbahaya Israel di Lebanon dan menyesalkan hilangnya nyawa yang tidak bersalah.

Mesir selanjutnya menyatakan solidaritas sepenuh hati dengan rakyat Lebanon dan menegaskan kembali penolakan kerasnya terhadap pelanggaran kedaulatan dan wilayah Lebanon.

Selain itu, negara berbahasa Arab terbesar itu mendesak Dewan Keamanan PBB segera campur tangan guna menghentikan eskalasi Israel di wilayah tersebut yang mengancam nasib rakyatnya dan prospek perdamaian.

Turki

Turki mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon sebagai upaya menyeret kawasan tersebut ke dalam kekacauan. Turki menyerukan tindakan internasional terhadap Israel dan diakhirinya dukungan militer dan diplomatik bagi negara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin malam, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan negara-negara yang mendukung Israel tanpa syarat membantu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menumpahkan darah demi kepentingan politiknya.

"Sangat penting bagi semua lembaga yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, serta masyarakat internasional, untuk mengambil tindakan yang diperlukan tanpa penundaan," pernyataan itu menambahkan.

Yordania

Ratusan warga Yordania berpartisipasi dalam unjuk rasa massal di dekat kedutaan besar Israel di Amman, untuk mendukung orang-orang di Gaza dan mengutuk agresi Israel terhadap warga sipil di Lebanon.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mendukung perlawanan di Gaza dan Lebanon, serta menyerukan Yordania, dan semua negara Arab, untuk segera menangguhkan perjanjian damai dan normalisasi dengan Israel.

Para pengunjuk rasa juga mengecam AS atas dukungannya yang tak terbatas bagi Israel.

Halaman selanjutnya ➡️

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement