REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri Linkin Park, Mike Shinoda, menanggapi gelombang kritik terkait kehadiran vokalis baru mereka Emily Armstrong. Setelah diperkenalkan pada awal bulan ini, banyak penggemar merasa skeptis dengan kemampuan Armstrong, bahkan keluarga mendiang Chester Bennington ikut mengungkap ketidakpuasan mereka.
Atas hal ini, Shinoda menegaskan bahwa Armstrong bukan pengganti Bennington, melainkan bagian dari babak baru Linkin Park. Dalam wawancara dengan BBC Radio 1’s New Music Show, Shinoda menjelaskan bahwa band tidak berusaha menggantikan era Bennington.
“Ini adalah bab baru bagi Linkin Park. Bab sebelumnya adalah bagian yang hebat bagi kami. Tapi itu sudah selesai, dan sekarang kami dihadapkan pada tantangan untuk memulai dari awal dengan vokalis baru,” jelas Shinoda seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (26/9/2024).
Band rock yang dikenal dengan lagu “Papercut” tersebut mengumumkan comeback awal September, setelah hiatus selama tujuh tahun sejak Bennington meninggal bunuh diri pada 2017.
Lebih lanjut Shinoda mengatakan dia telah menulis lagu bersama Armstrong, vokalis Dead Sara, sejak 2019. Namun keputusan untuk comeback dengan formasi baru bersama Armstrong dan drummer baru mereka, Colin Brittain, tidak terjadi dalam waktu singkat.
“Kami tidak pernah berencana memulai band ini lagi. Awalnya, kami hanya menulis bersama dan mencoba berbagai hal. Namun ketika kami mulai menambahkan suara Emily ke lagu-lagu, hasilnya luar biasa. Dari situ, kami berpikir untuk mencoba lebih banyak lagu,” kata Shinoda.
Kritik atas bergabungnya Armstrong sebagai vokalis baru Linkin Park telah dikritik oleh Susan Eubanks, ibu Chester Bennington. Eubanks secara terbuka menyatakan bahwa dia merasa dikhianati oleh formasi baru grup tersebut.
"Saya merasa dikhianati. Mereka mengatakan bahwa jika akan melakukan sesuatu, akan memberi tahu saya. Tapi mereka tidak memberi tahu saya, dan mereka mungkin tahu bahwa saya tidak akan senang. Saya sangat kesal karenanya,” kata Eubanks.
Ikuti Whatsapp Channel Republika