Sabtu 28 Sep 2024 06:37 WIB

Dukungan Kemenhan, PT DI Dapat Kontrak Satu Juta Dolar AS

PT DI saat ini dalam proses menyelesaikan kontrak pembelian sejumlah pesawat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama PT DI Marsda (Purn) Gita Amperiawan bersama Karo Humas Setjen Kemenhan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha.
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi.
Direktur Utama PT DI Marsda (Purn) Gita Amperiawan bersama Karo Humas Setjen Kemenhan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menegaskan dukungan pemerintah kepada PT Dirgantara Indonesia (PT DI) demi kemajuan industri kedirgantaraan dalam negeri. Dukungan kepada PT DI, di antaranya mencakup kontrak pembelian pesawat untuk TNI AU dan TNI AL, serta helikopter untuk TNI AD maupun pengembangan pesawat N219 yang sudah dibeli Kongo lima unit.

"Kementerian Pertahanan dalam hal ini Mabes TNI dan markas besar angkatan berkontribusi positif pada perkembangan, kemajuan dirgantara Indonesia," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemenhan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha di Hanggar PT DI, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/9/2024).

Baca Juga

Edwin mengatakan, dukungan itu mutlak karena PT Dirgantara Indonesia saat ini merupakan penggerak utama (leading sector) dari pengembangan industri kedirgantaraan dalam negeri. "Kita banyak melaksanakan kontrak, di mana di dalamnya terdapat transfer of technology (ToT), termasuk offset," kata Edwin.

Kemenhan beberapa tahun lalu telah memesan sembilan unit pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat TNI AU dan beberapa unit pesawat CN235 untuk TNI AL. Direktur Utama PT DI Marsda (Purn) Gita Amperiawan menjelaskan, berkat dukungan pemerintah, perusahaan berhasil membukukan kontrak lebih 1 miliar dolar AS untuk tahun efektif 2023.

"Ini pertama dalam sejarah PT DI mencapai kontrak sebesar itu," kata Gita. Menurut dia, PT DI saat ini dalam proses menyelesaikan kontrak pembelian pesawat, yang di antaranya mencakup beberapa unit NC212i, restorasi beberapa unit CN235, dan juga menyelesaikan pesawat antikapal selam untuk TNI AL, serta modernisasi beberapa unit C-130 Hercules TNI AU.

"Yang kontrak efektif, CN235 untuk Angkatan Laut sudah efektif, kemudian restorasinya Angkatan Udara sudah efektif, kemudian ada juga kontrak NC212 untuk Angkatan Udara Filipina," kata Gita.

Kemenhan RI dan PT DI menggelar kegiatan tur ke fasilitas produksi pesawat buatan PT DI di Bandung, Jawa Barat, Jumat. Dalam kegiatan itu, sejumlah jurnalis dari media nasional dan wilayah Bandung berkeliling melihat langsung fasilitas perakitan akhir pesawat NC212i, CN235, dan N219.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement