REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Kelompok Lebanon, Hizbullah, pada Ahad(29/9/2024) memastikan bahwa komandan militernya, Nabil Qaouk, gugur dalam serangan udara Israel di bagian selatan Beirut. Kelompok tersebut menyatakan bahwa Qaouk kehilangan nyawa dalam serangan yang menargetkan sekitar daerah Chiyah di selatan Beirut pada Sabtu (28/9/2024).
Tentara Israel mengeklaim pada Ahad pagi bahwa mereka telah membunuh Qaouk, yang mereka gambarkan sebagai kepala unit keamanan preventif Hizbullah.
Tentara Israel telah membombardir Lebanon, dengan dalih untuk menyerang target-target Hizbullah sejak 23 September, hingga menewaskan sedikitnya 816 orang dan melukai lebih dari 2.500 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, bersama beberapa komandan kelompok lainnya, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut pada Jumat (27/9/2024).
Hizbullah dan Israel terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak Israel mulai melancarkan perang di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang -- sebagian besar wanita dan anak-anak -- setelah Hamas menyerbu ke Israel pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat memperluas konflik Gaza yang sedang berlangsung menjadi perang regional.