Senin 30 Sep 2024 10:09 WIB

Ini Daftar Universitas di Jalur Gaza yang Dihancurkan Tentara Zionis Israel

Penargetan lembaga pendidikan oleh tentara Israel bersifat sistematis dan disengaja.

Pemandangan Universitas Islam (Islamic University) yang hancur (kanan) di dekat kantor pusat UNRWA (kiri) setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, 19 Oktober 2023.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pemandangan Universitas Islam (Islamic University) yang hancur (kanan) di dekat kantor pusat UNRWA (kiri) setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, 19 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Saat genosida brutal di Jalur Gaza berkecamuk, tentara Israel secara sistematis menyerang sebagian besar fasilitas pendidikan. Serangan paskan zionis membunuh ribuan siswa, guru, dan dosen dengan kejam.

Dengan menargetkan fasilitas-fasilitas ini, jelas bahwa tentara Israel bertujuan mengakhiri keberadaan tempat pendidikan apa pun dan melenyapkan prospek apa pun bagi kaum muda Palestina, bahkan pascaperang.

Baca Juga

Tentara Israel juga berupaya mengubah banyak universitas di Jalur Gaza menjadi barak militer dan tempat penelitian, kemudian menghancurkannya setelah selesai, menurut pejabat Palestina di kementerian pendidikan.

Sebelum perang, kementerian mengatakan ada sekitar 796 sekolah di Jalur Gaza, termasuk 442 sekolah pemerintah, 284 yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), dan 70 sekolah swasta.

Ada juga sekitar 17 lembaga pendidikan tinggi di Gaza, termasuk universitas pendidikan terbuka, dengan hampir 87 ribu siswa laki-laki dan perempuan di Jalur tersebut terdaftar di lembaga-lembaga ini. Berikut ini universitas-universitas terpenting yang dihancurkan oleh tentara Israel sejak 7 Oktober 2024, dilansir di The New Arab, Jumat (20/9/2024).

Daftar Universitas di Gaza yang Dihancurkan Israel

Universitas Al-Azhar

Universitas Al-Azhar di Gaza adalah salah satu universitas Palestina terkemuka yang menyediakan layanan pendidikan bagi 15 ribu mahasiswa pria dan wanita, dengan 600 karyawan akademik dan administratif. Universitas ini memiliki 12 perguruan tinggi khusus yang mencakup 120 program, termasuk 80 yang memberikan gelar Sarjana dan 36 yang memberikan gelar Magister.

Dewan direktur universitas mengonfirmasi gedung-gedung universitas, salah satu lembaga pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah terpenting di Jalur Gaza dan Palestina, mengalami kerusakan berat, menimbulkan kerugian besar. Namun, dewan bertekad merehabilitasi gedung-gedung universitas, aula, dan laboratorium setelah perang berakhir.

Halaman selanjutnya ➡️

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement