Kala tradisi NU mencintai Ahlul Bait maka dirinya yang berpaham Aswaja tersebut akan dituding syiah. Kiai Marzuqi pun tidak mempermasalahkan tudingan dari masyarakat. Hanya saja, dia mengingatkan para santri agar tidak gampang termakan framing.
Dia meminta para santri untuk melihat bahwa yang datang ke kediamannya pun berasal dari umat Islam berbagai golongan dari jamaah tabligh, LDII, hingga Muhammadiyah. Kedatangan mereka untuk bertukar pikiran.
Dia mengungkapkan, penyampaian sunnah dilakukan dengan gaya dan bahasa mereka. Contohnya, qunut yang ada dalam hadits Bukhari, penyebutan gelar sayyidina pada masa sahabat, dimana Umar bin Khattab menyebut Abu Bakar dan Bilal dengan penyematan sayyidina.
"Bersama siapa-siapa tentu tetap berjuang menyampaikan sunnah rasul. Dengan gaya dan bahasa mereka supaya bisa diterima,"ujar Kiai Marzuqi.