REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Selama 360 hari berturut-turut sejak Operasi Badai Al-Aqsa dilancarkan, para pejuang perlawanan Palestina di jalur Gaza terus menghadapi pasukan pendudukan Israel di berbagai medan pertempuran. Dengan peralatan sekadarnya, mereka mampu memberi pukulan telak kepada pasukan penjajah.
Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan Perlawanan Hamas, melakukan penyergapan kompleks terhadap pasukan Israel di daerah al-Fukhari, sebelah timur Khan Younis di Gaza selatan.
BACA JUGA: Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Mengunjungi Situs Al Ula atau Madain Saleh?
Menurut perincian operasi yang dirilis oleh al-Qassam, penyergapan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan Israel. Banyak diantaranya dilaporkan tewas dan cedera, dilansir Al-Mayadeen, Senin (30/9/2024).
Brigade Al-Qassam berhasil menghancurkan dua pengangkut personel lapis baja dan menargetkan tank Merkava dan dua buldoser militer D9 menggunakan bahan peledak dan RPG anti-tank Al Yassin 105. Setelah penyergapan, al-Qassam mengamati helikopter Israel mendarat untuk mengevakuasi tentara yang tewas dan terluka dari medan perang.
Seorang koresponden Al-Mayadeen melaporkan bahwa setelah itu, tank-tank Israel meluncurkan rentetan tabir asap sambil menembaki secara intensif di sekitar area sekolah al-Fukhari.
Situasi yang 'sangat sulit'
Sementara itu, media Israel menggambarkan situasi di Gaza "sangat sulit," dengan munculnya laporan tentang upaya operasi penangkapan dan cedera tambahan di antara pasukan Israel selama bentrokan di Khan Younis.
Secara bersamaan, Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ) mengumumkan dua operasi terhadap pasukan Israel di koridor Netzarim, barat daya Kota Gaza.
Dalam operasi pertama, brigade tersebut menembaki sejumlah tentara Israel di dekat Istana Kehakiman di daerah tersebut dengan RPG Al Yassin 107. Mereka juga menargetkan posisi komando Israel di lokasi Abu Urayban dan sekitar rumah sakit Turki di Netzarim dengan roket Al Yassin 107 dan peluru mortir berat.
Saat pasukan perlawanan di Gaza melanjutkan perlawanan mereka terhadap pasukan pendudukan Israel, jumlah korban tewas di antara perwira dan prajurit Israel telah mencapai 715 sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa, dengan 346 di antaranya terjadi sejak dimulainya invasi darat ke Gaza.
Angka tersebut dilaporkan oleh militer Israel, meskipun diyakini tidak menggambarkan jumlah korban yang sebenarnya. Kelompok perlawanan di Gaza, melalui pernyataan dan rekaman yang terdokumentasi, menegaskan bahwa jumlah korban Israel jauh lebih tinggi daripada yang telah diungkapkan kepada publik.