REPUBLIKA.CO.ID, ISTABUL -- Tentara Israel telah melenyapkan 902 keluarga Palestina di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, demikian pernyataan kantor media pemerintah Gaza pada Rabu (2/10/2024).
"Sebagai bagian dari genosida yang terus berlangsung oleh tentara pendudukan Israel dengan dukungan penuh Amerika Serikat, tentara pendudukan telah memusnahkan 902 keluarga Palestina, menghapus mereka dari daftar kependudukan dengan membunuh seluruh anggotanya selama setahun genosida di Gaza," ujar kantor media tersebut.
Dalam jumlah yang sangat mengejutkan itu, kantor tersebut menjelaskan tentara Israel memusnahkan pula 1.364 keluarga Palestina dengan membunuh seluruh anggotanya dan meninggalkan hanya satu individu per keluarga. Pasukan zionis secara serupa memusnahkan 3.472 keluarga Palestina lainnya dengan meninggalkan hanya dua individu per keluarga.
“Pembantaian ini terjadi dengan partisipasi beberapa negara Eropa dan Barat yang memasok senjata mematikan dan yang dilarang secara internasional kepada pasukan pendudukan, seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan lainnya,” tambah kantor media tersebut.
Kantor itu mendesak masyarakat internasional dan seluruh organisasi internasional guna menekan pemerintah AS dan pendudukan kriminal untuk menghentikan genosida dan menghentikan pertumpahan darah yang terus berlangsung.
Israel terus melanjutkan serangannya yang brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Hampir 41.700 orang syahid sejak itu. Kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan lebih dari 96.200 lainnya terluka.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang berlangsung dan menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.