Kamis 03 Oct 2024 12:18 WIB

Rektor PTMA Dialog Bersama Menteri ESDM

Para Rektor PTMA antusias memberikan pertanyaan dan memberikan saran.

Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA melakukan dialog bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, SE., M.Si., Rabu (2/10/2024).
Foto: Forum Rektor PTMA
Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA melakukan dialog bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, SE., M.Si., Rabu (2/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA melakukan dialog bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Bahlil Lahadalia, SE., M.Si., Rabu (2/10/2024). Dialog yang berlangsung di Sapphire Sky Hotel, BSD, Tangerang Selatan ini merupakan rangkaian acara Sumbang Pemikiran Rektor PTMA Untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Rakernas Forum Rektor PTMA.

Para Rektor PTMA antusias memberikan pertanyaan dan memberikan saran terkait pendidikan hingga perekonomian. Para rektor PTMA berharap saran dan masukan itu dapat disampaikan kepada pemerintah khususnya Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Dialog itu berlangsung seusai Bahlil memaparkan terkait Strategi Pengelolaan Energi Nasional yang Berkelanjutan dan Berkeadilan.

Baca Juga

Bahlil menjelaskan strategi pengelolaan yang dianalogikannya seperti permainan sepak bola yaitu menyerang dan bertahan. Ia mentransformasikan strategi itu dengan tiga langkah yaitu optimalisasi produksi dengan teknologi, reaktivasi sumur idle, dan eksplorasi potensi migas di Indonesia Timur.

Bahlil melihat produksi dan konsumsi minyak Indonesia selisihnya cukup jauh. Pada 2023, lifting Indonesia sebesar 600 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi BBM mencapai satu juta enam ratus barel per hari. Jadi Indonesia impor 1 juta barel per hari.

Sementara itu, sebenarnya setelah ada pembedahan, Indonesia memiliki 16.000 lebih sumur. “Kalau mau agar tidak impor tapi pendapatan naik, maka harus tingkatkan lifting,” ungkap Bahlil.

Sementara itu, terkait gas elpiji, Bahlil menerangkan konsumsi gas di Indonesia sekitar 7 hingga 8 juta ton per tahun. Bahkan Indonesia bisa mengimpor hingga 6 juta ton per tahun.

“Setiap tahun devisa untuk impor 450 triliun sampai 500 triliun. Itu salah satu penyebab nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah. Kalau itu kita mampu pangkas, maka berdampak pada nilai tukar yang bagus,” katanya.

Tidak hanya minyak bumi, ia juga menyebutkan potensi sumber daya mineral lainnya yang perlu peningkatan di antaranya nikel, timah, kobalt, dan lainnya. Menurutnya, cara untuk meningkatkan PDB Indonesia adalah dengan hilirisasi.

“Tidak ada cara lain bagi bangsa kita untuk jadi negara yang PDB-nya 10 besar dunia terkecuali dengan hilirisasi. Tidak hanya di sektor mineral batu bara tapi ke 26 sektor termasuk kehutanan, pertanian, dan kelautan. Ini adalah pintu bagi Indonesia untuk keluar dari middle income tambahnya,” katannya.

Para peserta Rakernas Forum Rektor PTMA mengikuti rangkaian acara selama dua hari sejak Rabu hingga Kamis (2-3/10/2024). Selain Bahlil, para rektor juga berdialog dengan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE., MM., pada hari pertama di Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Ia menyampaikan pidato utama terkait Mencintai dan Memberdayakan Produk Dalam Negeri: Menyeimbangkan Produk Dalam Negeri dengan Kebijakan Impor.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement