Senin 14 Oct 2024 08:05 WIB

Biosferun 2024 di Kulonprogo Dukung Peningkatan Ekosistem Sport Tourism

Tujuan utama acara ini adalah meningkatkan kunjungan wisatawan ke DPSP Borobudur.

Rep: Tubagus Abyan Ammar/Muhammad Gavindra Pratama/ Red: Fernan Rahadi
Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan acara trail run Biosferun 2024 di Lapangan Desa Pagerharjo, Kulonprogo, Ahad (13/10/2024).
Foto: Muhammad Gavindra Pratama
Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan acara trail run Biosferun 2024 di Lapangan Desa Pagerharjo, Kulonprogo, Ahad (13/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Untuk mendukung perkembangan ekosistem pariwisata olahraga (sport tourism) serta meningkatkan kunjungan wisatawan di Kawasan Pariwisata Borobudur, Badan Otorita Borobudur (BOB) menyelenggarakan acara trail run Biosferun 2024, Ahad (13/10/2024). Berlokasi di Lapangan Desa Pagerharjo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, event ini juga bertujuan memperkenalkan Kawasan Merapi Menoreh Merbabu yang telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin menjelaskan Kehadiran para pelari dalam event Biosferun 2024 dimanfaatkan oleh Badan Otorita Borobudur (BOB) sebagai langkah strategis untuk berkolaborasi dalam mempromosikan pariwisata hijau di Perbukitan Menoreh. Melalui konsep sport tourism, BOB berharap para peserta tidak hanya menikmati kegiatan olahraga, tetapi juga menjadi duta pariwisata yang berkelanjutan.

Direktur Badan Otorita Borobudur (BOB) menyampaikan bahwa para pelari akan berperan penting dalam menyebarkan pesan pelestarian lingkungan, baik selama acara berlangsung maupun setelahnya. “Para pelari akan menjadi duta pariwisata hijau, bukan hanya pada saat mengikuti event, tetapi juga setelah event selesai. Kami berharap mereka dapat terus mempromosikan Perbukitan Menoreh dan kembali menjadikannya destinasi pariwisata olahraga di Kawasan Cagar Biosfer ini,” katanya.

Agustin Peranginangin menambahkan tujuan utama dari acara ini adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur. Event ini dirancang tidak hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga untuk memperkenalkan kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh desa-desa wisata di sekitar kawasan tersebut. para peserta tidak hanya akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah, tetapi juga disuguhi atraksi budaya dari beberapa desa wisata yang pernah meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf, seperti Desa Widosari dan Jatimulyo di Kulonprogo, serta Desa Pandanrejo di Purworejo.

“Ada beberapa desa yang memiliki atraksi alam maupun budaya yang akan dilalui para pelari. Tipikal pelari tidak hanya mencari keringat atau medali, tetapi juga ingin menikmati pengalaman. Mereka akan ber-selfie dan mempromosikan daerah-daerah ini melalui media sosial,” ujar Agustin.

Biosferun 2024 berhasil menarik minat 1.006 peserta yang terbagi dalam tiga kategori yaitu 5K, 10K dan 21K. Event trail run yang digelar di Perbukitan Menoreh ini semakin mendapat perhatian luas, baik dari dalam maupun luar negeri. Sebanyak 31 pelari internasional dari 32 negara turut serta dalam ajang ini, termasuk dari Afghanistan, Australia, Bulgaria, India, Rusia, Swiss, Taiwan, Uganda, hingga Zimbabwe. Para pelari lokal dari berbagai penjuru Indonesia juga berpartisipasi, dengan perwakilan dari 17 provinsi seperti Aceh, Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Biosferun 2024 merupakan hasil rebranding dari event trail run BOB Forest Run, yang sebelumnya telah sukses diselenggarakan pada tahun 2022 dan 2023. Rebranding ini bertujuan memperluas dampak acara dengan mengkampanyekan pentingnya Cagar Biosfer, sekaligus menguatkan komitmen terhadap pariwisata hijau yang berkelanjutan.

Dengan nama baru, Biosferun 2024 ingin mengedepankan peran Cagar Biosfer sebagai contoh nyata dari pariwisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Diharapkan, acara ini dapat menjadi perayaan bersama bagi semua pihak, termasuk masyarakat lokal dan pelaku usaha, untuk ikut peduli terhadap konservasi sebagai nilai inti dalam pengembangan kawasan destinasi wisata.

Kawasan Merapi Menoreh Merbabu, sebagai Cagar Biosfer, memiliki potensi alam yang sangat kaya serta keanekaragaman hayati yang tinggi. Melalui Biosferun 2024, diharapkan wisatawan dapat menikmati pengalaman unik menjelajahi kawasan ini, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement