Senin 14 Oct 2024 14:57 WIB

Tak Dukung Prabowo, Nasdem Pilih tidak Setor Nama Menteri

Nasdem selalu mengatakan dalam ini Pak Surya, ini soal etika dan kepantasan saja.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Nasdem, Saan Mustopa.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Nasdem, Saan Mustopa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Nasdem, Saan Mustopa menjelaskan, partainya tidak mengirimkan nama untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Alasannya, karena memperhatikan etika dan kepantasan.

"Jadi sekali lagi ini lebih kepada soal etika dan kepantasan saja karena memang Nasdem bukan partai pendukung (saat Pilpres 2024) sehingga kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah kan gitu loh," kata Saan ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2024).

Baca Juga

Pasalnya partainya saat Pilpres 2024 digelar tidak ambil bagian sebagai partai politik pendukung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).  Pada Pilpres 2024, Nasdem mengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar.

"Terkait dengan kabinet, Nasdem kan selalu mengatakan dalam ini Pak Surya, ini soal etika saja dan kepantasan saja. Nasdem ini kan ketika Pilpres 2024, 14 Februari yang lalu itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo," ujar wakil ketua DPR RI itu.

Untuk itu, kata Saan, partainya tahu diri sehingga mendahulukan partai politik yang tergabung dalam KIM untuk mengisi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia mengatakan, Nasdem memberi kesempatan partai lain mengisi pos menteri.

"Karena itu secara etika tentu Nasdem istilahnya tahu diri ya, bahwa dia memberikan kesempatan bagi partai-partai koalisi pendukung Pak Prabowo-Pak Gibran untuk mengisi komposisi di kabinet. Jadi, kami memberikan kesempatan terlebih dahulu lah ya kepada seluruh partai pendukung untuk mengisi pos-pos yang ada di kabinet," tuturnya.

Saan lantas berkata, "Sehingga kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah kan gitu loh minta ini, minta itu kan gitu. Jadi, kami lebih kepada dalam posisi tahu diri lah kan gitu. Kami lebih posisi tahu diri kan. Itu saja."

Dia pun menegaskan, sikap partainya tidak mengirimkan nama ke dalam komposisi penyusunan kabinet Prabowo-Gibran mendatang bukan berarti menarik dukungan pada pemerintahan mendatang. "Ya, kami tetap memperhatikan etika dan soal kepantasan dan kewajaran. Jadi sekali lagi ini tidak berarti Nasdem tidak memberikan dukungan," katanya.

Saan memastikan, partainya tetap bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. "Sekali lagi, Nasdem firm gabung dalam koalisi pemerintah dan memberikan dukungan apapun yang menjadi kebijakan, program, dan keputusan Pak Prabowo," ucap Saan.

Pada Ahad (13/10/2024), Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Nasdem, Hermawi Taslim mengatakan Partai Nasdem memastikan menjadi bagian dari pendukung pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meskipun tidak mengirimkan nama untuk masuk kabinet.

"Nasdem adalah pendukung pemerintahan Prabowo, hal ini sudah kami nyatakan berkali-kali kepada publik," kata Hermawi saat dihubungi di Jakarta.

Menurut dia, keputusan NasDem saat ini, yaitu tidak mengirimkan nama-nama untuk masuk anggota kabinet Prabowo-Gibran. Namun komitmen Nasdem masih merupakan bagian dari pendukung pemerintahan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement