Rabu 16 Oct 2024 09:41 WIB

Meninggal di Masjid Pertanda Husnul Khatimah? Ini 8 Tanda-Tandanya yang Sahih

Husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim

Husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim
Foto: Republika/Thoudy Badai
Husnul khatimah adalah dambaan setiap Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Meninggal dalam kondisi husnul khatimah adalah dambaan setiap orang. Lantas benerkah wafat saat berada di masjid, adalah pertanda husnul khatimah?

Syekh Ahmed Khalil, imam dan khatib di Kementerian Wakaf Agama Mesir, mengatakan bahwa meninggal di dalam masjid belum tentu merupakan pertanda keberuntungan, tetapi mungkin saja itu adalah salah satu tanda keberuntungan.

Baca Juga

Dia menegaskan husnul khatimah terkait dengan perbuatan dan iman seorang Muslim, bukan tempat di mana ia meninggal.

Khalil menambahkan dalam pernyataan khusus kepada Masrawy, Allah SWT memilihkan husnul khatimah bagi umatnya dengan berbagai cara, dan yang paling penting adalah orang-orang terus melakukan perbuatan baik dan ketaatan dalam kehidupan sehari-hari.

Syekh Ahmed Khalil menekankan bahwa pertobatan yang terus menerus dan berpaling kepada Allah SWT dalam hati, perkataan dan perbuatan adalah kunci untuk mencapai akhir yang baik, dan bahwa Allah lebih penyayang kepada hamba-hamba-Nya daripada mengaitkan akhir yang baik dengan satu tempat atau keadaan tertentu.

Sementara itu, dilansir dari Elbalad, tanda husnul khatimah bisa dilihat dari riwayat kehidupan almarhum saat masih bernyawa. Seberapa besar kebaikannya kepada sesama, seberapa besar sumbang asihnya kepada agama, Tanah Airnya, keluarganya, hingga masyarakatnya. 

Pertama, dalam sebuah riwayat, Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa kesaksian kerabat atau orang-orang di sekitarnya adalah salah satu tanda dari husnul khatimah. Nabi Muhammad ﷺ  bersabda:

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ خَيْرًا وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَمَنْ أَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِ شَرًّا وَجَبَتْ لَهُ النَّارُ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ أَنْتُمْ شُهَدَاءُ اللَّهِ فِي الْأَرْضِ

Artinya: Rasulullah SAW pun bersabda, "Siapa yang telah kalian puji dengan kebaikan, maka telah wajib baginya surga. Dan siapa yang telah kalian cela dengan keburukan, maka telah wajib pula baginya neraka. Kalian adalah syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi, kalian adalah syuhada`ullahi (para saksi Allah) di muka bumi.” (HR Muslim). 

BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel

 

Kedua, tanda lainnya dari husnul khatimah adalah bahwa dahi atau keningnya berkeringat. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan para imam pengarang Sunan sebagai berikut: 

 عن بُرَيْدَةَ بن الحصيب رضي الله عنه ، أَنَّهُ كَانَ بِخُرَاسَانَ ، فَعَادَ أَخاً لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ ، فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ ، وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : " مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ   

Dari Buraidah bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali kepadanya dalam keadaan sakit sehingga ia sempat menyaksikan kematiannya. Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat keluar dari dahinya, dan berkata, "Allahu Akbar". Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya." (HR Tirmizi, Nasa'i, dan Ibnu Majah). 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement