Kamis 17 Oct 2024 23:11 WIB

Elite Israel Ungkap Pembunuhan Yahya Sinwar Terjadi Kebetulan, Bukan Arahan Intelijen

Yahya Sinwar adalah buruan nomor wahid Zionis Israel

Rep: Fitrian Zamzami / Red: Nashih Nashrullah
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar. Yahya Sinwar adalah buruan nomor wahid Zionis Israel
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABRE
Pemimpin Hamas Gaza Yahya Sinwar. Yahya Sinwar adalah buruan nomor wahid Zionis Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-  TEL AVIV-Para pejabat Israel dikutip oleh Axios mengatakan bahwa tentara Israel kemungkinan besar telah membunuh Yahya al-Sinwar dalam sebuah baku tembak di Gaza selatan kemarin.

Para pejabat itu menambahkan bahwa insiden yang menewaskan Sinwar itu terjadi secara kebetulan, dan bukan berdasarkan informasi intelijen.

Baca Juga

Ketika perang di Gaza memasuki hari ke-377, Radio Angkatan Darat Israel mengumumkan bahwa pemimpin Hamas, Yahya al-Sinwar, telah terbunuh pada Kamis (17/10/2024)

Radio tersebut menambahkan bahwa bentrokan dengan al-Sinwar terjadi di Tel al-Sultan, Rafah, di mana ia mengenakan perlengkapan militer bersama seorang komandan lapangan lainnya.

 

Sementara itu, Channel 12 Israel melaporkan bahwa keluarga para tawanan menyatakan keprihatinannya atas nasib orang-orang yang mereka cintai yang ditahan oleh Hamas di Gaza, dan menuntut agar pembunuhan Yahya Sinwar digunakan untuk mencapai kesepakatan segera demi kembalinya orang-orang yang mereka cintai.

Verifikasi DNA masih terus berlanjut. Pernyataan ini dikeluarkan Radio Angkatan Darat Israel.

Dalam sebuah pernyataan bersama, tentara Israel dan Badan Keamanan Dalam Negeri (Shin Bet) mengatakan bahwa mereka sedang memeriksa kemungkinan bahwa mereka telah berhasil melenyapkan Sinwar dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “aktivitas militer” di Gaza.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa mayat tiga orang yang digambarkan sebagai pelaku sabotase telah ditemukan, dan mereka sedang memeriksa apakah Sinwar termasuk salah satu dari mereka, dan menekankan bahwa belum ada konfirmasi akhir mengenai identitas ketiganya.

Menurut tentara Israel, tidak ada indikasi bahwa gedung tempat operasi militer tersebut berlangsung, terdapat sandera Israel. Pernyataan bersama tersebut tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang operasi militer atau lokasinya.

Wartawan Elias Kram mengatakan kepada Al Jazeera, mengutip media Israel, bahwa pembunuhan tersebut dilakukan secara kebetulan, tanpa informasi intelijen sebelumnya, ketika tentara menargetkan sebuah bangunan di mana Sinwar dan militan lainnya berada.

Dia menambahkan bahwa pemeriksaan medis sedang berlangsung untuk mengkonfirmasi bahwa salah satu mayat tersebut adalah milik Sinwar, mencatat bahwa Sinwar adalah seorang tahanan pendudukan dan mereka memiliki laporan medis tentang dia, termasuk hasil tes DNA.

Sementara itu, Hamas belum mengomentari pernyataan Israel tersebut.

photo
Tangkapan layar pengumuman IDF soal kemungkinan terbunuhnya Yahya Sinwar pada Kamis (17/10/2023). - (X)

Israel menganggap al-Sinwar sebagai dalang dari peristiwa pembantaian al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian lebih dari seribu tentara dan pemukim Israel.

Sinwar terpilih sebagai pemimpin gerakan Hamas setelah Israel membunuh Ismail Haniyeh di Iran pada awal tahun. Menurut Aljazirah, sejauh ini belum ada konfirmasi soal kabar tersebut. Pihak Hamas juga belum mengeluarkan pernyataan soal klaim tersebut.

Sumber-sumber militer Israel mengatakan dibutuhkan waktu berjam-jam bagi mereka untuk memastikan apakah pembunuhan tersebut benar-benar berhasil. Namun jika benar, ini akan menjadi pemimpin kedua gerakan Hamas yang terbunuh dalam perang ini.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada media Ibrani bahwa penilaian lembaga keamanan saat ini adalah bahwa ada kemungkinan besar bahwa pejuang yang dibunuh oleh IDF adalah pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Sejumlah media Israel melaporkan, klaim pembunuhan Yahya Sinwar bermula dari  insiden di mana tentara Israel mengidentifikasi tiga pria bersenjata di Tal as-Sultan, sebuah daerah di Rafah di selatan Jalur Gaza.

BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel

Mereka menyerang ketiga pria bersenjata tersebut dan membunuh mereka, dan baru pada saat itulah mereka curiga bahwa salah satu pejuang tersebut sebenarnya adalah Yahya Sinwar. Menurut beberapa laporan, jenazahnya telah dibawa kembali ke Israel.

Sekarang mereka berada di Yerusalem untuk melakukan tes DNA guna memastikan identitas pejuang tersebut. Ada indikasi kuat, setidaknya di media Israel hampir yakin itu adalah Yahya Sinwar.

Times of Israel melansir, Kantor Perdana Menteri Binyamin Netanyahu mengatakan perdana menteri mengarahkan sekretaris militernya untuk menginstruksikan IDF untuk memberi tahu keluarga para sandera bahwa tidak ada tanda-tanda bahaya pada sandera selama insiden baru-baru ini di Gaza di mana seorang pejuang yang sangat mirip dengan pemimpin Hamas Yahya Sinwar ditemukan. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement