Kamis 24 Oct 2024 12:13 WIB

Mengapa Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Merosot Sampai Disalip Pramono-Rano?

Berdasarkan survei LSI, elektabilitas Pramono-Rano kini unggul atas RIDO.

Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) usai mendaftar di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menjadi pendaftar kedua bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sebagai peserta dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan dari 13 partai yang terbagung dalam Koalisi Pemersatu. Seusai pendaftaran, KPU DKI Jakarta akan melakukan verifikasi data dan berkas bakal calon gubernur dan wakil gubernur selama tiga hari sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) usai mendaftar di kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menjadi pendaftar kedua bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sebagai peserta dalam Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan dari 13 partai yang terbagung dalam Koalisi Pemersatu. Seusai pendaftaran, KPU DKI Jakarta akan melakukan verifikasi data dan berkas bakal calon gubernur dan wakil gubernur selama tiga hari sebelum ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bambang Noroyono, Bayu Adji P, Antara

Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Kamis (24/10/2024), merilis hasil survei terbaru terkait Pilgub DKI Jakarta. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan periode 10-17 Oktober 2024 kepada 1.200 responden itu, Pramono-Rano memiliki elektabilitas 41,6 persen, sementara pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono 37,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana hanya memiliki elektabilitas 6,6 persen.

Baca Juga

"Ketika responden ditanya kalau Pilkada DKI Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan ibu dan bapak pilih? Hasilnya Pramono-Rano unggul dengan elektabilitas paling tinggi," kata Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Djayadi mengatakan, alasan utama responden memilih Gubernur DKI Jakarta, yakni pengalaman di pemerintahan (23,1 persen), jujur bersih dari korupsi (15,4 persen) dan sudah ada bukti nyata hasil kerjanya (11,5 persen). Djayadi memprediksi paslon yang bisa masuk putaran kedua, yakni Pramono-Rano dan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).

"Ada kemungkinan Pramono-Rano terus naik dan Ridwan-Suwono bisa turun. Atau bisa juga rebound Ridwan-Suswono naik maka kemungkinan dua putaran sangat mungkin,” ujar Djayadi.

Djayadi menerangkan, keunggulan Pramono-Rano dari RIDO ini, secara statistik belum menunjukkan siapa pemenangnya. Namun, selain unggul, dukungan pada pasangan Pramono-Rano juga terlihat lebih solid dan kuat dibanding pasangan lain.

Dari keseluruhan warga yang sekarang memilih Pramono-Rano, 75,6 persen di antaranya menyatakan kecil atau sangat kecil kemungkinan untuk mengubah pilihan. Sementara yang menyatakan masih mungkin berubah hanya sekitar 23,4 persen.

Survei LSI juga menunjukkan masih ada sekitar 27,7 persen publik yang kemungkinan mengubah pilihan. Sementara yang sudah yakin dengan pilihannya sekitar 71,1 persen sehingga potensi untuk pergeseran suara masih mungkin terjadi.

photo
Cara cek NIK untuk Warga Jakarta Secara Mandiri - (Infografis Republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement