REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Santri dari Pondok Pesantren al-Munawwir, Krapyak, menjadi korban penusukan oleh rombongan remaja di kawasan Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, DIY pada Rabu (23/10/2024) malam. Diketahui, rombongan remaja tersebut bahkan mengonsumsi minuman keras (miras) di sebuah kafe.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Basnang Said menyayangkan penusukan terhadap santri tersebut. Karena, menurut dia, santri lah yang akan membangun bangsa ini kedepannya.
"Kementerian Agama sangat menyesalkan peristiwa ini karena telah mengorbankan santri yang masih sangat panjang perjalanannya untuk membangun bangsa," ujar Basnang saat dihubungi Republika, Rabu (30/10/2024).
Dia pun mendesak polisi untuk mengusut tuntas aksi penusukan terhadap santri Krapyak, Yogyakarta. Menurut dia, para pelaku harus dijerat dengan hukuman yang setimpal.
"Kementerian Agama meminta agar pihak kepolisian harus mengusut tuntas dan sedalam-dalamnya dan bisa menjerat mereka dengan hukuman yang setimpal," ucap Basnang. "Mengorbankan santri berarti mengorbankan masa depan bangsa. Mohon untuk diusut," kata dia.