Ahad 03 Nov 2024 19:51 WIB

BAZNAS RI Capai Target Pengumpulan Zakat Rp1 Triliun pada 2024

Dana zakat yang terkumpul melalui BAZNAS disalurkan ke berbagai program pemberdayaan.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI sukses mencapai target pengumpulan zakat Rp 1 triliun (tidak termasuk dana titipan) pada triwulan ketiga tahun 2024.
Foto: BAZNAS
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI sukses mencapai target pengumpulan zakat Rp 1 triliun (tidak termasuk dana titipan) pada triwulan ketiga tahun 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI sukses mencapai target pengumpulan zakat Rp 1 triliun (tidak termasuk dana titipan) pada triwulan ketiga tahun 2024, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 882 miliar.

Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Meningkatnya jumlah penghimpunan tak lepas dari kinerja menyeluruh mulai dari penghimpunan hingga pada penyaluran zakat yang bermanfaat bagi penerima zakat atau mustahik," ujar Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Baca Juga

"Mudah-mudahan ini menjadi pemicu semangat untuk BAZNAS seluruh Indonesia, yang mana menargetkan Rp41 triliun hingga akhir 2024 nanti. Sementara tahun 2025, BAZNAS menargetkan Rp50 triliun. Capaian semacam itu sekaligus juga memperkuat pendistribusian kepada orang-orang yang berhak menerima manfaat zakat," katanya.

Kiai Noor bersyukur, lembaga yang dipimpinnya yang kini berusia 23 tahun ini mendapat kepercayaan dari masyarakat luas untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah, sehingga semakin banyak rakyat kurang mampu yang menerima manfaat.

Alhamdulillah kita mendapatkan kepercayaan masyarakat. Kita selalu berusaha menyusun program yang matang, dimulai dari perencanaan, pengumpulan, hingga pendistribusian. Kita susun dengan baik dan transparan. Dengan begitu, apa yang disalurkan melalui BAZNAS, bisa dipertanggungjawabkan," katanya.

Kiai Noor mengungkapkan, dana zakat yang terkumpul melalui BAZNAS disalurkan ke berbagai program pemberdayaan masyarakat seperti beasiswa, santripreneur, pembiayaan UMKM, microfinance, dan lain-lainnya.

“Program-program pemberdayaan ini dapat mengubah status masyarakat yang dari awalnya penerima manfaat menjadi pemberi manfaat,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan M.Si., CFRM., mengatakan, "Alhamdulillah keberhasilan BAZNAS dalam mencapai target pengumpulan zakat sebesar Rp1 triliun (di luar dana titipan) ini merupakan tangga sejarah pengelolaan zakat yang terekam dalam kerja OPZ di Indonesia."

Menurutnya, BAMUIS BNI mencapai pengimpunan Rp1 miliar (1993), BAZIS DKI mencapai Rp10 miliar (2021), Dompet Dhuafa Rp100 miliar (2008), dan tahun 2024 ini BAZNAS RI mencapai Rp1 triliun.

"Beberapa strategi juga dilakukan BAZNAS dalam mencapai keberhasilan ini. Pertama, BAZNAS berfokus pada perluasan literasi dakwah zakat untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berzakat. Kedua, optimalisasi kerja fundraiser menjadi kunci dalam memperluas jaringan dan efisiensi penghimpunan ZIS," kata Rizaludin.

Lebih lanjut Rizaludin menambahkan, ketiga yakni memperkuat layanan muzaki dengan memberikan layanan kemudahan berzakat melalui berbagai platform. Keempat, digitalisasi. Hal ini juga menjadi prioritas untuk mempermudah akses dan transparansi dalam pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan sedekah.

"Tidak hanya itu, kelima, BAZNAS juga memaksimalkan branding lembaga untuk membangun citra positif dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang profesional," ujar Rizaludin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement