Selasa 12 Nov 2024 07:55 WIB

Vale Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan di COP 29

Vale mendukung Peta Jalan Nasional untuk Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy, saat berbicara di Paviliun Indonesia pada COP 29, Baku, Azerbaijan.
Foto: PT Vale Indonesia
CEO PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy, saat berbicara di Paviliun Indonesia pada COP 29, Baku, Azerbaijan.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU --  PT Vale Indonesia  (PT Vale) menegaskan kembali komitmennya mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan pada CEO Dialogue on Climate Actions dalam Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024). Lewat forum bersama para pemimpin bisnis global, CEO PT Vale, Febriany Eddy, memaparkan strategi perusahaan untuk mempercepat transisi energi secara bertanggung jawab.

COP 29 mengumpulkan pemerintah, perusahaan, NGO, dan masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk menangani isu iklim yang mendesak. Semua elemen berbagi solusi inovatif, dan membangun kerangka kerja untuk pembangunan berkelanjutan. Tema tahun ini menekankan pentingnya kolaborasi dan tindakan cepat dalam transisi global menuju ekonomi rendah karbon, dengan fokus pada mineral penting dan energi terbarukan.

Baca Juga

Lewat CEO Dialogue on Climate Actions yang dimoderatori oleh Penasihat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (2015–2024) Efransjah, Febriany memaparkan strategi PT Vale. Itu sejalan dengan visi Indonesia untuk pertumbuhan hijau dan ketahanan iklim. Dialog ini menyoroti peran PT Vale dalam mendukung pengelolaan sumber daya berkelanjutan Indonesia serta mendukung peralihan global menuju energi bersih.

"Minggu ini, PT Vale mengambil langkah maju yang signifikan dalam perjalanan keberlanjutan kami,” kata Febriany, dalam keterangan resmi perusahaan.

Ia menceritakan pada 10 November 2024, di Beijing, PT Vale Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama penting dengan GEM Co., Ltd. Kerja sama tersebut untuk mendirikan fasilitas produksi nikel net-zero. Penandatanganan kemitraan ini mencerminkan komitmen PT Vale terhadap pertumbuhan hijau dan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam penyediaan nikel berkualitas untuk bahan baku baterai secara berkelanjutan. 

"Ini adalah momen di mana Indonesia dapat menunjukkan bagaimana kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat berjalan seiring,” jelas Febriany.

Rencana PT Vale dalam meningkatkan produksi nikel empat kali lipat dalam satu dekade mendatang bertujuan untuk memenuhi permintaan global terhadap mineral penting bagi suplai bahan struktur energi listrik (ESS) dan teknologi bersih lainnya. Investasi perusahaan sebesar 9 miliar dolar Amerika Serikat (AS), bersama mitra-mitranya, berupaya untuk memenuhi permintaan ini dengan cara yang berkelanjutan, mendukung Peta Jalan Nasional untuk Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia. 

Dengan fokus pada operasi rendah karbon yang berkelanjutan, PT Vale berkomitmen untuk mendukung strategi pertumbuhan hijau Indonesia serta upaya untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain global dalam transisi energi. Febriany menegaskan misi PT Vale jelas, yakni mempercepat pertumbuhan, namun secara bertanggung jawab.

"Produk kami adalah salah satu produk nikel olahan yang memiliki intensitas karbon emisi terendah di industri pengolahan/peleburan bijih nikel, menjadikan PT Vale sebagai mitra andal dan bertanggung jawab untuk transisi energi dunia."

Fasilitas PT Vale di Sorowako mendukung tujuan ini dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Kegiatan peleburan di fasilitas Sorowako 100 persen didukung oleh tiga  PLTA milik perusahaan tersebut. PT Vale memasok listrik bersih sebesar 10,7 MW melalui PLN, mendukung pembangunan daerah sekitar wilayah operasi yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmen iklim Indonesia, perjanjian terbaru PT Vale dengan GEM semakin memperkuat dedikasi perusahaan terhadap produksi nikel berkelanjutan. Fasilitas produksi nikel keempat yang akan dibangun tersebut, dirancang untuk menjadi fasilitas net-zero. Ini dimungkinkan melalui teknologi canggih dan pembelajaran kolaboratif dengan GEM di China. 

Fasilitas tersebut semakin menegaskan misi PT Vale untuk menjadi pemimpin dalam pertambangan dan pengolahan nikel berkelanjutan dan sekaligus menetapkan model pertumbuhan masa depan dengan intensitas karbon serendah mungkin. Selain membangun fasilitas produksi, rencana investasi ini mencakup 40 juta dolar AS untuk mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan, yang bertujuan untuk mendukung transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal, serta memberdayakan profesional Indonesia. Sehingga mampu memimpin pengembangan mineral penting dan teknologi canggih di masa yang akan datang. 

Investasi juga mencakup 30 juta dolar AS untuk ESG Compound, yang dilengkapi dengan lanskap hijau, sistem manajemen air dan limbah, serta fasilitas yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kemudian komitmen sebesar 10 juta dolar AS untuk fasilitas masyarakat akan meningkatkan infrastruktur publik dan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.

"Kita bisa melihat PT Vale berdedikasi untuk memenuhi permintaan dunia akan mineral penting secara bertanggung jawab,” kata Efransjah, moderator dialog. "Komitmen mereka terhadap dekarbonisasi, inovasi rendah karbon, dan dampak positif bagi masyarakat sangat selaras dengan tujuan iklim Indonesia dan menjadi contoh yang menginspirasi pertumbuhan bertanggung jawab di negara kaya sumber daya," ujarnya, menambahkan.

Inisiatif PT Vale menjadi model pertumbuhan berkelanjutan dalam produksi mineral penting. Ini menunjukkan Indonesia siap memimpin transisi energi global secara bertanggung jawab dan menginspirasi pihak lain untuk mengikuti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement