Kamis 14 Nov 2024 15:07 WIB

Budi Gunawan Ungkap Transaksi Penyelundupan dalam 4 Tahun Terakhir Capai Rp 216 Triliun 

Desk Penyelundupan telah berhasil melakukan penindakan sebanyak 213 kali.

Rep: Eva Rianti / Red: Gita Amanda
Konferensi pers hasil penindakan desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di Bidang Kepabean dan Cukai dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI di Kantor Pusat DJBC, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).
Foto: Eva Rianti/Republika
Konferensi pers hasil penindakan desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di Bidang Kepabean dan Cukai dalam mendukung program Asta Cita Presiden RI di Kantor Pusat DJBC, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengungkapkan, total transaksi terhadap tindak pidana penyelundupan selama empat tahun terakhir mencapai hingga Rp 216 triliun. Hal ini disampaikan saat dalam konferensi pers Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Kamis (14/11/2024).  

"Dari data intelijen keuangan, selama kurun waktu empat tahun terakhir, total transaksi penyelundupan telah mencapai kurang lebih Rp 216 triliun," kata Budi dalam acara konferensi pers yang turut dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

 

Budi mengatakan, pihaknya yang mengetuai Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan mencatat sejumlah modus operandi yang digunakan oleh para penyelundup. Di antaranya seperti ekspor-impor ilegal, ketidaksesuaian dokumen, hingga penyalahgunaan free trade zone (FTZ) di zona perdagangan bebas. Juga termasik diantaranya mekanisme pencucian uang.

 

"Desk Penyelundupan telah berhasil melakukan penindakan sebanyak 213 kali berupa produk-produk garmen, kemudian tekstil, kemudian mesin, elektronik, rokok, minuman keras, kemudian narkotika, dan lain sebagainya," tuturnya. 

 

Budi menegaskan upaya penindakan tersebut merupakan bukti keseriusan dari pemerintah dalam bersinergi dsn bekerjasama memberantas penyelundupan. Hal itu untuk menciptakan iklim ekonomi yang sehat, sekaligus memastikan keadilan bagi seluruh pelaku usaha industri.

 

"Kasus-kasus yang akan dipublish pada hari ini juga merupakan puncak daripada gunung es dari kasus-kasus penyelundupan yang ada selama ini, sehingga menjadi komitmen pemerintah, agar akan terus mengungkap dan mengejar kasus-kasus penyelundupan lainnya," terangnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement