Senin 18 Nov 2024 06:41 WIB

Ridwan Kamil: Gubernur Paling Banyak Menggusur Itu Pak Ahok

Ridwan Kamil mengutip JJ Rizal soal data penggusuran di Jakarta.

Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menyapa pendukung saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Debat terakhir tersebut mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim yang dibagi atas enam subtema, yakni penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.
Foto: Republika/Prayogi
Pasalon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menyapa pendukung saat mengikuti debat ketiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad (17/11/2024). Debat terakhir tersebut mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim yang dibagi atas enam subtema, yakni penanganan banjir, penataan pemukiman, penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menyebut zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) paling banyak melakukan penggusuran di kota ini. Hal itu dikatakan Ridwan pada acara debat Pilgub Jakarta pada Ahad (17/11/2024) malam.

"Gubernur yang paling banyak menggusur itu datangnya dari partainya Mas Pram. Pak Ahok itu menggusur 113 kasus. Menurut JJ Riza, gubernur paling brutal menggusur adalah Pak Ahok dari partai Mas Pram dan Bang Doel (PDI Perjuangan)," kata Ridwan Kamil saat menanggapi pernyataan Pramono.

Baca Juga

Hal itu bermula saat Ridwan Kamil menanyakan koefisien dan efektivitas bangunan milik pemerintah untuk dijadikan hunian bagi warga. Menjawab pertanyaan itu, Pramono Anung menegaskan akan menggunakan lahan dan bangunan milik Pemprov DKI untuk dimanfaatkan sebagai hunian.

Kang Emil berpendapat bahwa aset dan lahan yang dimiliki Pemprov DKI tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hunian warga. Menurut dia, solusi yang tepat adalah rumah tinggal warga bisa dimanfaatkan dan dibuat hingga tiga sampai lima lantai untuk dibuat hunian baru.

Fraksi PDIP, kata dia, juga pernah menolak usulan dari Gubernur Anies Baswedan yang ingin membangun hunian hingga empat lantai. Pramono pun tidak menanggapi soal penggusuran yang dilakukan Ahok, namun dia menegaskan tidak akan melakukan penggusuran dalam proses penataan kota.

KPU DKI Jakarta menggelar debat ketiga sekaligus terakhir pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Ahad malam. Tema yang diangkat dalam debat pamungkas yakni "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim". Masalah penanganan banjir, penataan permukiman, hingga pengelolaan sampah masuk ruang lingkup atau subtema debat ketiga.

Selain itu, subtema lainnya yakni penurunan emisi dan polusi udara serta transisi energi terbarukan. Selanjutnya ketersediaan air bersih serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Debat Pilkada DKI 2024 diikuti pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement