REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Pasukan Keamanan Presiden (PSC) akan menggandakan pengamanan Presiden Ferdinand R. Marcos Jr., khususnya selama kegiatan publiknya. Pengamanan diberikan menyusul 'ancaman pembunuhan' dari Wakil Presiden Sara Duterte.
"Instruksi kepada kami adalah menggandakan pengamanan Presiden, khususnya dalam kegiatan mendatang," kata Mayor Nestor Endozo, perwira operasi sipil militer PSC, kepada wartawan dalam wawancara telepon pada Senin (25/11/2024), dilansir dari laman PNA
Namun, Endozo menjelaskan bahwa kegiatan publik Presiden tidak akan dibatasi atau dibatasi. Keputusan untuk meningkatkan pengamanan Kepala Eksekutif muncul setelah rapat darurat yang diadakan oleh PSC pada Sabtu, yang dipicu oleh pernyataan daring Duterte yang kontroversial.
Sebelumnya Wakil Presiden mengancam akan membunuh Marcos, Ibu Negara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika rencana yang diduga ditujukan kepadanya berhasil.
Duterte mengeluarkan ancaman tersebut saat ia berada di DPR bersama kepala stafnya, pengacara Zuleika Lopez, yang ditahan karena tidak menanggapi pertanyaan terkait penyalahgunaan dana di kantor Wakil Presiden selama penyelidikan legislatif.
Wakil Presiden mengatakan ia telah mengontrak seseorang untuk melakukan pembunuhan tersebut.