Rabu 27 Nov 2024 15:33 WIB

Kemendagri Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada Capai 80 Persen

Pemerintah sadar kemungkinan target pemilih Pilkada tak tercapai.

Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan seragam sekolah saat melayani pemilih  pada Pilkada serentak 2024 di TPS 005, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024). Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan nomor urut tiga Pramono Anung-Rano Karno.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan seragam sekolah saat melayani pemilih pada Pilkada serentak 2024 di TPS 005, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024). Sebanyak 8,2 juta pemilih yang telah ditetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024 menggunakan hak pilihnya di 14.835 tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut dua Dharma Pongrekun-Kun Wardana dan nomor urut tiga Pramono Anung-Rano Karno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan pemerintah menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 mencapai 80 persen. Partisipasi tersebut ditargetkan menyerupai Pilpres.

“Paling tidak sama ya dengan Pilpres, Pileg (Pemilu 2024), itu sekitar 80 persen ya. Paling tidak samalah target kami,” kata Wamendagri usai meninjau tempat pemungutan suara (TPS) 006 di SDN Pegangsaan 01 Pagi, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Baca Juga

Walaupun demikian, dia mengatakan pemerintah menyadari terdapat kemungkinan target partisipasi tersebut tidak dapat terealisasi. “Sepertinya di atas kertas agak sulit karena kalau dulu kan banyak tim sukses caleg (calon angota legislatif) ya yang sama-sama ikut bekerja. Nah kalau sekarang kan rentangnya agak jauh gitu dari pasangan calon sampai bawah. Jadi, mungkin kondisinya berbeda,” ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa target tersebut bisa saja tidak tercapai karena terdapat penurunan jumlah TPS Pilkada 2024 dibandingkan pada saat Pemilu 2024. “Sehingga mungkin akses pemilih ke tempat pemilihan masing-masing agak berbeda. Ada yang kendala jarak dan sebagainya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dia mengharapkan penyelenggara pilkada telah melakukan upaya jemput bola selama waktu pencoblosan masih tersedia.

Pada kesempatan berbeda, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik di Jakarta, Sabtu (23/11/2024), mengatakan lembaganya menargetkan tingkat partisipasi pemilih Pilkada 2024 mencapai 82 persen. Sebelumnya, Anggota KPU RI August Mellaz mengungkapkan bahwa sebanyak 81,78 persen pemilih yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) berpartisipasi dalam Pilpres 2024, sedangkan sebanyak 81,42 persen menggunakan hak pilihnya pada Pileg DPR RI 2024.

Berdasarkan data KPU RI, sebanyak 204.807.222 tercatat dalam DPT Pemilu 2024 yang terdiri atas 102.218.503 laki-laki dan 102.588.719 perempuan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement