Senin 02 Dec 2024 16:42 WIB

Polisi Ungkap Sikap Sopan dan Penurut Anak Pelaku Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

MAS sudah berkomunikasi dengan penyidik dan mengaku menyesali perbuatannya.

Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Situasi TKP pembunuhan oleh remaja berinisial MAS di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad (1/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian menyebutkan anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas dan melukai ibunya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak bersikap sopan dan penurut. Polisi pun tak melakukan penahanan terhadap MAS di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Yang bersangkutan anak yang sopan santun dan penurut sama orangtua, jauh dari temperamental," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal saat dihubungi di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Baca Juga

Ade mengatakan hingga kini Kepolisian belum dapat menyimpulkan seutuhnya terkait kasus tersebut. Dia menilai nantinya kesimpulan akan disampaikan oleh psikolog forensik anak dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).

"Nanti ahli psikologi forensik anak dari Apsifor yang akan menyimpulkan sebagai ahlinya," ujarnya.

Terlebih, disebutkan bahwa anak MAS mengaku sangat menyesali perbuatannya. "Sangat menyesal dan berulangkali mengatakan menyesal," ucapnya.

Ditegaskan bahwa Kepolisian masih mendalami kasus tersebut dengan salah satunya meminta keterangan sang ibu yang selamat. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan kondisi sang ibu mulai membaik. Korban terluka di bagian leher, lengan, punggung dan pipi.

"Korban dirawat di RS Fatmawati dan infonya sudah mulai membaik," kata Gogo, Ahad (1/12/2024).

"Kami juga belum bisa lihat karena belum bisa masuk. Selain itu korban juga tidak bisa diajak ngomong," kata Gogo menambahkan.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement