Selasa 03 Dec 2024 09:10 WIB

Mengerikan! Calon Menteri Pertahanan AS Pernah Meneriakkan Bunuh Semua Muslim

Peristiwa tersebut dilakukan Hegseth pada 2015 saat keadaan mabuk.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pete Hegseth
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Pete Hegseth

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pete Hegseth, mantan pembawa acara Fox News yang saat ini dicalonkan Presiden terpilih Donald Trump untuk memimpin Departemen Pertahanan, pernah meneriakkan “bunuh semua Muslim!” dalam keadaan mabuk di sebuah bar ketika sedang menjadi presiden sebuah kelompok veteran, demikian laporan The New Yorker.

Baca Juga

Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak tuduhan mencengangkan yang termasuk dalam investigasi mendalam jurnalis The New Yorker, Jane Mayer terhadap perilaku Hegseth yang tidak profesional dan cabul ketika memimpin dua organisasi advokasi nirlaba yang terpisah. Laporan tersebut mencakup bagaimana Hegseth kerap mabuk-mabukan, salah urus keuangan, dan perilaku seksual yang tidak pantas yang membuat kedua organisasi tersebut akhirnya memecatnya dari jabatannya.

Selain itu, cerita New Yorker mengungkapkan lebih banyak rincian tentang dugaan kekerasan seksual pada tahun 2017 yang telah mengancam untuk menggagalkan pencalonan Hegseth, termasuk upaya mantan bintang Fox itu untuk menjebak penuduhnya sebagai 'perancang' tuduhan kekerasan seksual berantai. Meskipun, penegak hukum mengatakan bahwa klaim itu “palsu” dan tidak didukung oleh bukti.

Dikutip dari laman independent.co.uk pada Selasa (3/12), sebagian besar pengungkapan baru dalam tulisan Mayer berpusat pada laporan seorang pelapor tentang masa jabatan Hegseth sebagai kepala Concerned Veterans for America, yang berlangsung dari 2013 hingga 2016. Menurut laporan dari beberapa karyawan CVA yang sebelumnya dirahasiakan, perilaku mabuk Hegseth yang berulang-ulang telah menjadi hal yang memalukan bagi staf lainnya.

Laporan yang dikirim ke manajemen grup pada tahun 2015 itu juga mengungkapkan, Hegseth menggunakan posisinya untuk memangsa staf perempuan muda, membagi mereka menjadi dua kelompok “gadis-gadis pesta” dan “bukan gadis-gadis pesta.” Laporan pelapor lebih lanjut mengklaim bahwa CVA telah menjadi tempat kerja yang tidak bersahabat, terutama bagi perempuan, dengan tuduhan bahwa percobaan serangan dan pelecehan seksual sebagian besar diabaikan.

Sementara itu, dalam surat pengaduan terpisah kepada manajemen CVA, seorang mantan karyawan menggambarkan Hegseth berada di sebuah bar pada dini hari tanggal 29 Mei 2015, ketika sedang melakukan tur resmi di Cuyahoga Falls, Ohio. Dalam keadaan mabuk, dia meneriakkan 'Bunuh Semua Muslim! Bunuh Semua Muslim!”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement