Selasa 03 Dec 2024 12:24 WIB

Menko Zulhas Akui Menuju Swasembada Pangan itu Ruwet 

Prabowo akan selalu mendukungnya dalam menjalankan program swasembada pangan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, pengelolaan dalam mencapai target swasembada pangan yang diamanahkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto merupakan hal yang rumit. Zulhas mulanya sedikit 'curhat' bahwa ia diminta Presiden Prabowo untuk bisa mencapai target swasembada pangan pada 2027. Hal itu lebih cepat dibandingkan target awal pada 2029.

"Bapak Presiden ingin kita swasembada pangan pada tahun 2029, belum kerja kita, sudah maju jadi 2028. Begitu di APEC dan G20 beliau menyampaikan kita akan swasembada pangan tahun 2027. Belum kerja Pak, baru beberapa hari dilantik," kata Zulhas kepada wartawan saat hadir dalam acara Indef bertajuk 'Sarasehan 100 Ekonom Indonesia' di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga

Zulhas mengatakan, untuk bisa mencapai target swasembada pangan, diperlukan sinergi dari seluruh kementerian/lembaga di Kabinet Merah Putih. Pasalnya, selain perlunya sumber pangan yang potensial, regulasi yang ada pun menumpuk sehingga harus diurai lebih jelas. 

"Kalau kita ngomong bibit, maka sekarang di BRIN, karena (Kementerian) Pertanian tidak boleh lagi melakukan penelitian atau riset. Kita perlu bibit unggul padi, jadi memang enggak mudah. Kalau kita bicara pupuk, pupuk itu mengular, ada 9 PP (peraturan pemerintah), perpresnya mungkin ada lima, peraturan menterinya mungkin ada belasan yang mengatur soal pupuk. Mesti SK bupati, SK gubernur, SK menteri keuangan, SK menteri pertanian, SK menteri perdagangan, banyak sekali pupuk,” kata Zulhas. 

Selain persoalan bibit dan pupuk, menurut Zulhas, dalam menciptakan swasembada pangan perlu juga memahami ihwal irigasi, yang kaitannya dengan berapa kali panen hingga pada akhirnya memengaruhi kualitas irigasi. Dia menyebut, Kemenko Pangan baru menyelesaikan aturan pembangunan irigasi 1.000 hektare, 2.000 hektare, dan 3.000 hekatre yang kini bisa dibangun oleh pemerintah pusat. 

"Jadi keterkaitannya luas. Padahal banyak pakar, tapi menurut saya menuju swasembada itu ruwet. Enggak tahu apa karena itu Pak Prabowo bikin Menko Pangan barangkali. Inilah saya kira yang harus kita selesaikan dan saya yakin ini bisa diatasi karena saya punya sandaran yang kokoh, presiden," tutur Zulhas

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meyakini, Prabowo akan selalu mendukungnya dalam menjalankan program swasembada pangan. Dia menyebut, biasanya apa yang ingin dicapai Prabowo bisa terselesaikan.

"Ini Pak Prabowo di mana-mana menyampaikan soal swasembada, swasembada, swasembada. Jadi saya punya backup yang sangat kuat kalau presiden negara itu, saya kira kita bisa menyelesaikan soal ini dan saya yakin bisa," kata Zulhas. Eva Rianti 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement