Jumat 06 Dec 2024 19:05 WIB

Pascapembatalan Jalsah Salanah Ahmadiyah, Ini Kondisi Keamanan di Kuningan

Saat ini situasi kamtibmas di Kabupaten Kuningan tetap aman.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian berusaha untuk menenangkan Jamaah Ahmadiyah, di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jumat (6/12/2024).
Foto: Dok Republika
Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian berusaha untuk menenangkan Jamaah Ahmadiyah, di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jumat (6/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Kegiatan Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang rencananya akan digelar di Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan pada Jumat – Ahad (6-8/12/2024), resmi dibatalkan.

Jalsah Salanah merupakan pertemuan rutin yang digelar oleh anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Kegiatan itu dihadiri anggota Jamaah Ahmadiyah dari berbagai pelosok di Indonesia.

Baca Juga

Meski sempat memanas, namun aparat keamanan sigap melakukan upaya pencegahan terhadap terjadinya kondisi yang tidak diinginkan. Pj bupati bersama Forkopimda Kabupaten Kuningan pun melakukan mediasi dan pendekatan persuasif kepada Jamaah Ahmadiyah Kuningan. 

Kapolres Kuningan, AKBP Willy Andrian mengatakan, saat ini situasi kamtibmas di Kabupaten Kuningan tetap aman. ‘’Alhamdulillah, upaya-upaya kita untuk menjaga kamtibmas di Kabupaten Kuningan bersama TNI, Polri, Forkopimda, berjalan aman, situasi kondusif,’’ ujar Willy, Jumat (6/12/2024).

Willy pun berterima kasih kepada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Kuningan yang tetap menjaga kedamaian, keamanan, kondusivitas. Dia memastikan, saat ini situasi di Kabupaten Kuningan aman terkendali. ‘’Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kapbuaten Kuningan, yang menjaga, semua cinta damai. Semua demi keamanan, kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan,’’ kata Willy.

Willy mengakui, semalam pihaknya sempat melakukan penyekatan di sekitar lokasi. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. ‘’Sampai hari ini kami masih melakukan pengamanan. Itu semua untuk rasa aman, kondusivitas. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada masyarakat di Kabupaten Kuningan,’’ kata Willy.

Ketika ditanyakan sampai kapan langkah pengamanan tersebut, Willy menyatakan, hal itu dilakukan situasional. ‘’Yang jelas hari ini, besok, kita masih lakukan penjagaan untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tapi Alhamdulillah semua berjalan dengan aman,’’ katanya.

Sementara itu, terkait Jemaah Ahmadiyah yang terlanjur berdatangan dari berbagai daerah ke Desa Manislor, Willy menyatakan, mereka kini telah pulang. Pihaknya pun melakukan pengawalan sehingga mereka bisa kembali ke daerah masing-masing dengan aman.

Seperti diketahui, pembatalan kegiatan Jalsah Salanah telah disampaikan oleh Penjabat Bupati Kuningan, Agus Toyib. ‘’Kami sudah mendapatkan pernyataan dari Pak Kuwunya atau Kepala Desa Manislor, yang salah satu mungkin dari jamaah Ahmadiyah juga, yang menyatakan bahwa kegiatan ini, untuk menjaga kondusivitas di Kabupaten Kuningan, Pak Kuwu membatalkan kegiatan ini dan tidak akan melaksanakannya,’’ papar Agus.

Pemkab Kuningan pun beberapa hari sebelumnya telah melarang diadakannya kegiatan Jalsah Salanah.

Bupati menjelaskan, pelarangan kegiatan itu didasarkan kepada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Larangan Kegiatan Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Jawa Barat. Di Bab III yang menerangkan larangan aktivitas Jamaah Ahmadiyah pasal 3 ayat 1 yaitu penganut anggota dan atau anggota pengurus Jamaah Ahmadiyah dilarang melakukan aktivitas dan atau kegiatan dalam bentuk apapun sepanjang berkaitan dengan kegiatan penyebaran, penafsiran dan aktivitas yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama Islam.

‘’Kita menegakkan aturan ini. Kita selaku pemerintah kabupaten dengan Forkopimda, selama aturan ini masih belum dicabut, ya kita tegakkan, itu aja,’’ kata Agus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement