Sabtu 07 Dec 2024 14:00 WIB

Seribu Personel Polri Dikerahkan untuk Amankan Rapat Pilkada Serentak di Aceh

Polri akan kawal hasil Pilkada serentak.

Ilustrasi personel Polri.
Foto: Edi Yusuf
Ilustrasi personel Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mengerahkan sebanyak 1.000 personel untuk mengamankan pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada 2024 untuk jenis pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada 7-9 November 2024.

Direktur Samapta Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono di Banda Aceh, Sabtu, mengatakan pelaksanaan rapat pleno tang dilaksanakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh berlangsung di Gedung DPRA Aceh di Banda Aceh.

Baca Juga

"Polda Aceh mengerahkan 1.000 personel untuk mengamankan rapat pleno KIP Aceh yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari," kata Ery Apriyono.

Perwira menengah Polda Aceh itu menyebutkan dari 1.000 personel tersebut, di antaranya sebanyak 700 orang bertugas langsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), sedangkan 300 personel lainnya disiagakan di Mapolda Aceh.

Ery menyebutkan pengamanan dilakukan beberapa bagian, di antaranya pengamanan di bagian dalam gedung dan di luar gedung. Pengamanan juga melibatkan satuan khusus seperti tim penjinakan bahan peledak (jihandak).

"Sebelum rapat pleno digelar, tim melakukan sterilisasi ruangan untuk memastikan tidak ada ancaman terhadap pelaksanaan rapat ini. Semua ini dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan pelaksanaan rapat pleno KIP Aceh," katanya.

Ery mengimbau peserta rapat, pendukung pasangan calon dan masyarakat yang mengikuti rapat tersebut agar mengikuti prosedur kegiatan yang telah ditetapkan KIP Provinsi Aceh sebagai penyelenggara rapat pleno.

"Kami juga mengimbau masyarakat secara keseluruhan untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban Aceh yang kondusif ini, serta tetap mengikuti proses dan prosedur dari tahapan pilkada serentak tersebut," ujarnya.

Rapat pleno tersebut dihadiri jajaran KIP Provinsi Aceh dan KIP dari 23 kabupaten kota di Provinsi Aceh, unsur panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh, utusan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, pemantau, dan undangan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement