REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya mempersiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif, Universitas Nusa Mandiri (UNM) meluncurkan program Internship Experience Program (IEP), sebuah inisiatif pendidikan inovatif yang mengintegrasikan kuliah dan magang secara langsung. Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang relevan, menjembatani kesenjangan antara teori yang dipelajari di kampus dan tuntutan dunia industri.
Program IEP memungkinkan mahasiswa untuk menjalani tiga tahun perkuliahan yang intensif, diikuti dengan satu tahun magang di perusahaan-perusahaan terkemuka. Dengan format ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu akademik, tetapi juga pengalaman langsung dalam dunia profesional, yang menjadi bekal utama untuk memasuki pasar kerja setelah lulus.
Rektor Universitas Nusa Mandiri (UNM), Prof Dr Dwiza Riana mengatakan Internship Experience Program menawarkan pendekatan yang lebih holistik dalam pendidikan tinggi, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar secara langsung di lingkungan industri melalui magang yang terintegrasi dengan kurikulum. Setelah tiga tahun mengikuti perkuliahan, mahasiswa dapat memanfaatkan satu tahun magang untuk mengasah keterampilan teknis dan soft skills yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
“Program ini merupakan bagian dari komitmen UNM untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan dapat bersaing di pasar global. Kami menyadari bahwa dunia kerja membutuhkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan. Dengan program IEP, UNM memberikan mahasiswa kesempatan untuk menggabungkan pendidikan akademik dengan pengalaman kerja yang nyata,” ujar Prof Dr Dwiza dalam keterangan pers, Selasa (10/12/2024).
Prof Dwiza menegaskan bahwa salah satu keunggulan utama dari program ini adalah kolaborasi yang erat dengan berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia dan internasional. Mahasiswa yang mengikuti program ini memiliki kesempatan untuk magang di sektor-sektor industri yang relevan dengan jurusan mereka, seperti teknologi informasi, bisnis, keuangan, pemasaran digital, dan manufaktur.
“Selain keterampilan teknis, program Internship Experience Program juga sangat fokus pada pengembangan soft skills mahasiswa, seperti komunikasi, kerja tim, dan kepemimpinan. Selama satu tahun magang, mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan profesional di bidangnya, yang memungkinkan mereka untuk mengasah keterampilan interpersonal yang sangat penting untuk sukses di dunia kerja,” terangnya.
Ia menambahkan dengan pengalaman magang selama satu tahun, lulusan UNM diharapkan dapat memasuki dunia kerja dengan lebih percaya diri dan lebih siap menghadapi tuntutan pasar yang terus berkembang. Proses magang ini memberikan mahasiswa wawasan yang lebih mendalam tentang industri tempat mereka bekerja, serta memperluas jaringan profesional yang dapat berguna dalam karier mereka ke depan.
“Internship Experience Program akan memperkuat posisi para mahasiswa dalam pasar kerja. Dengan pengalaman magang yang sudah terjamin relevansinya dengan dunia industri, mahasiswa UNM lebih siap untuk langsung berkontribusi di tempat kerja setelah lulus. Kami juga menjalin kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar untuk membuka peluang bagi mahasiswa kami agar bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan setelah magang,” tutup Prof Dwiza.