REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo tak datang ke acara Puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-60 Partai Golkar.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Sarmuji menghargai ketidakhadiran Jokowi. Dia memperkirakan Joko Widodo tidak hadir karena memiliki kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
"Barangkali beliau punya kesibukan atau hajat yang penting sekali," kata Sarmuji usai menghadiri Puncak HUT Ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Di samping itu, menurutnya acara hari ulang tahun partai berlambang pohon beringin itu memiliki kejutan karena pidato Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia disambut baik oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan hal yang disambut oleh Presiden adalah usulan terkait Bahlil yang ingin sistem pemilu dirumuskan kembali agar bisa menjadi lebih baik. Menurut dia, Pilkada yang berlangsung damai sebenarnya masih menyisakan persoalan.
"Karena fakta lapangan yang kita temui hari ini, Pilkada ini sangat mahal," kata Anggota DPR RI tersebut.
Dengan begitu, menurut dia, Partai Golkar akan mengkaji secara teliti sistem politik baik untuk Pemilu maupun Pilkada. Dia berharap ada formula terbaik yang bisa dihasilkan demi menciptakan pemimpin-pemimpin yang lebih baik.
Sebelumnya, Partai Golkar menyatakan mengundang Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para ketua umum partai politik, hingga tokoh-tokoh lainnya, termasuk Presiden Ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.