Senin 30 Dec 2024 16:53 WIB

Ini Sosok Dua Orang yang Selamat dalam Tragedi Jeju Air dan Kesaksian Saat Pesawat Jatuh

Dua penyintas diketahui merupakan awak peawat dari Jeju Air.

Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.
Foto: South Korea Muan Fire Station via AP
Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kecelakaan pesawat Jeju Air di Korea Selatan menewaskan 179 penumpang dan awak. Hanya dua orang yang dilaporkan selamat dalam insiden tersebut.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan, kedua korban selamat tersebut digambarkan sebagai seorang awak pesawat pria yang tengah dirawat di unit perawatan intensif karena cedera. Namun cederanya tidak mengancam jiwa.

Baca Juga

Sementara seorang lagi adalah awak pesawat wanita yang tengah dalam pemulihan dengan cedera tidak mengancam jiwa.

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 mendarat di Bandara Internasional Muan pada Ahad (19/12/2024) sekitar pukul 9 pagi waktu setempat ketika pesawat keluar landasan pacu dan menabrak tembok.

Kantor berita Yonhap melaporkan, salah satu korban selamat berusia 33 tahun diketahui bermarga Lee. Ia adalah seorang pramugari di pesawat Jeju Air yang terbakar setelah mendarat dengan posisi perut terbalik.

Lee awalnya dibawa ke rumah sakit di kota terdekat Mokpo, 311 kilometer selatan Seoul, tetapi kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha Seoul di ibu kota.

"Saat saya bangun, saya sudah diselamatkan," katanya kepada para dokter di rumah sakit, menurut direktur RS Ju Woong, yang berbicara dalam jumpa pers.

Ju mengatakan dia tidak menanyakan rincian kecelakaan tersebut karena dia yakin hal itu tidak akan membantu pemulihan pasien. "Dia sepenuhnya mampu berkomunikasi," kata Ju. "Belum ada indikasi kehilangan ingatan atau semacamnya."

Korban selamat saat ini dirawat di unit perawatan intensif setelah didiagnosis mengalami beberapa patah tulang. Ju mengatakan dia berada dalam perawatan khusus karena kemungkinan efek sampingnya, termasuk kelumpuhan total.

Menurut laporan lain awak Pramugari itu diketahui bernama Lee Mo. Ia duduk di bagian belakang dan hanya mengingat saat pesawat landing. Setelah itu tidak ingat sama sekali.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Percepatan identifikasi

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement