Kamis 09 Jan 2025 00:11 WIB

Pemprov DKI Susun Skema Program MBG untuk Ibu Hamil

Pemprov DKI akan mengikutsertakan penerima dari kelompok ibu hamil pada program MBG.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Ibu hamil (ilustrasi). Pemprov DKI Jakarta menyusun skema terbaik untuk mengumpelemntasikan program Makanan Bergizi Gratis.
Foto: Republika/Mardiah
Ibu hamil (ilustrasi). Pemprov DKI Jakarta menyusun skema terbaik untuk mengumpelemntasikan program Makanan Bergizi Gratis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah gencar menyusun skema terbaik untuk mengimplementasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan menyusui. Upaya ini dilakukan untuk memastikan program tersebut berjalan efektif dan mampu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui di wilayah DKI Jakarta.

Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka stunting. Kepala Biro Kerja Sama Daerah (Karo KSD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi, mengatakan penyusunan skema implementasi MBG turut melibatkan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca Juga

"Untuk yang ibu hamil dan ibu menyusui, saat ini Pemprov DKI bersama dengan Kepala SPPG dan juga BGN sedang menyusun skema terbaik untuk implementasi dan penghantaran dari dapur ke lokasi penerima," kata dia di Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan akan mengikutsertakan penerima dari kelompok ibu hamil pada program MBG mulai 9 Januari 2025. "Insya Allah untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang termasuk ibu hamil," kata dia.

Adapun program MBG di Jakarta dimulai pada Senin (6/1/2025) berbarengan dengan 25 provinsi lain di Indonesia. Untuk mendukung pelaksanaan MBG, empat SPPG telah dioperasikan di Jakarta untuk menyediakan 12.054 porsi makanan di 41 sekolah.

Pj Gubernur Teguh mengatakan lokasi SPPG tidak terlalu jauh dari sekolah agar pendistribusian lancar dan menjaga kualitas makanan. "Diharapkan pada Januari 2025  akan ada tambahan 13 SPPG lagi sehingga nanti sudah bisa beroperasi 17 SPPG, dari rencana tahun 2025 sebanyak 153 SPPG," kata dia. Teguh mengimbau kepada seluruh jajaran agar terus melakukan pengawasan, sosialisasi, dan edukasi, agar program tersebut berjalan lancar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement