Kamis 16 Jan 2025 18:27 WIB

IHSG Ditutup Menguat Seiring Optimisme The Fed akan Bersikap Dovish

IHSG ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52.

IHSG Kamis (16/1/2025) ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52.
Foto: Republika/Thoudy Badai
IHSG Kamis (16/1/2025) ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/1/2025) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar optimistis bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed berpeluang akan memangkas tingkat suku bunga acuannya. IHSG ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,75 poin atau 0,09 persen ke posisi 827,86.

“Bursa regional Asia bergerak menguat mengikuti momentum positif dari pasar global setelah merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan penurunan imbal hasil treasury AS dan memberikan kelegaan bagi pasar ekuitas," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Dari mancanegara, pelaku pasar tampaknya merespon rilis data inflasi AS Desember 2024 yang sebesar 0,4 persen, inflasi secara tahunan mencapai 2,9 persen sesuai dengan perkiraan dan inflasi inti 3,2 persen, atau turun dari bulan sebelumnya atau lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3 persen.

Dengan demikian, pelaku pasar memiliki harapan ini akan memberikan peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya, namun, tentunya pelaku pasar perlu mempertimbangkan di saat ketidakpastian pemangkasan suku bunga acuan.

Sebelumnya, pejabat The Fed mengatakan masih ada ketidakpastian, menunggu kebijakan pemerintahan Donald Trump. Dengan kembalinya Donald Trump, diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan dan mendorong kembali kenaikan inflasi.

Dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga dan memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, yang tentunya di luar dari prediksi pasar.

BI mengungkapkan bahwa keputusan tersebut konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement