Kamis 16 Jan 2025 20:31 WIB

MER-C Merespons Gencatan Senjata Hamas-Israel, Begini Penjelasannya

MER-C menilai gencatan senjata Hamas-Israel jadi langkah positif.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
MER-C.
Foto: dok mer-c
MER-C.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku Genosida Israel dan Hamas yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina menyetujui gencatan senjata di Gaza mulai Ahad (19/1/2025) mendatang. Ketua Presidium MER-C, dr Hadiki Habib mengajak masyarakat untuk meningkatkan bantuan kepada warga Gaza.

Dia mengatakan, dalam poin-poin yang disampaikan dalam kesepakatan genjatan senjata itu, salah satunya adalah membuka jalur logistik untuk masuk ke dalam Gaza, serta membuka blokade di Gaza Utara dan Gaza Tengah.

Baca Juga

"Jadi kalau memang kesepakatan ini nanti bisa diimplementasikan, tentu ini sangat membantu masyarakat Gaza untuk memenuhi kebutuhan logistik kemanusiaan mereka saat ini," ujar Hadiki saat dihubungi Republika Kamis (16/1/2025).

Karena itu, dia berharap ini sebuah langkah yang positif dan bisa menjadi kesepakatan permanen. "Karena kan genjatan ini juga ada jangka waktunya, sekitar 15 hari ya kalau saya nggak salah. Dan setelah itu belum ada pembahasan lebih lanjut," ucap dia.

Artinya, lanjut dia, kalau sifatnya masih temporer, bantuan kemanusiaan akan sangat membantu untuk kebutuhan yang mendesak.

"Tapi kita berharap ini bisa permanen dan semua komponen ekstra yang di dalam Gaza itu bisa ditarik keluar gitu ya. Sehingga masyarakat Gaza bisa bergerak bebas ke dalam dan proses membangun kembali wilayah Gaza," kata Hadiki.

Dengan adanya kesempatan ini, dia pun mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan bantuan untuk warga Gaza, serta terus menyuarakan bahwa Palestina itu merdeka.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement