Rabu 22 Jan 2025 01:33 WIB

Tokoh Palestina Sebut Penjara Israel Sekarang Terparah, Orang ini jadi Biang Keroknya

Khalida Jarrar keluar dari tahanan dalam kondisi buruk.

Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina merayakan pengumuman kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tahanan yang dibebaskan dan pemimpin Palestina Khalida Jarrar mengatakan bahwa administrasi penjara Israel tidak memperlakukan tahanan pria dan wanita sebagai manusia. Dia menggambarkan kondisi penjara di bawah pemerintahan Israel saat ini sebagai yang terburuk sejak penjajahan mereka di Tepi Barat pada tahun 1967.

Hal ini disampaikannya dalam wawancara dengan Anadolu di sela-sela penerimaan simpatisan di ruang publik di kota Ramallah. Setelah dia dibebaskan dari penjara Israel pada Ahad/Senin malam. Jarrar merupakan tahanan yang dibebaskan pada gelombang pertama pembebasan yang merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata Hamas Palestina dan Israel di Gaza.

Baca Juga

Pada hari Ahad, perjanjian gencatan senjata itu mulai berlaku dan akan berlanjut selama 42 hari. Negosiasi akan dilakukan untuk memulai tahap kedua dan kemudian tahap ketiga juga dibebaskan dari Gaza. Sebanyak 90 tahanan Palestina serta anak-anak dibebaskan dari penjara Israel.

Bagaimana kondisi penjara di Israel bila dibandingkan sebelumnya? “Kondisinya sekarang tidak sekeras yang dahulu, baik dalam hal penyerangan berulang-ulang terhadap tahanan pria dan wanita, penyemprotan gas yang terus menerus, kualitas dan kuantitas makanan yang buruk, atau kebijakan kurungan isolasi yang diterapkan oleh otoritas penjajah.”

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement