Selasa 11 Feb 2025 17:10 WIB

Target Israel Bukan Cuma Palestina dan Arab, Cengkeraman Zionis Menggurita di Afrika

Israel melakukan ekpansi pengaruh di wilayah Afrika

Anggota suku yang setia kepada Houthi menginjak bendera AS dan Israel selama protes anti-AS dan anti-Israel, di pinggiran Sanaa, Yaman, 25 Januari 2024.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Anggota suku yang setia kepada Houthi menginjak bendera AS dan Israel selama protes anti-AS dan anti-Israel, di pinggiran Sanaa, Yaman, 25 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— David Ben-Gurion memimpikan "armada Daud menyeberangi Laut Merah" ketika ia mengambil alih urusan pertahanan Badan Yahudi, dan setelah ia menjadi perdana menteri pertama Israel, ia mengembangkan apa yang ia sebut "Strategi Negev dan Selatan" untuk mencapai mimpinya mencapai Laut Merah dan menembus negara-negara di Tanduk Afrika.

Strategi Ben-Gurion membentuk landasan teori keamanan Israel, mengingat bahwa wilayah Afrika Timur menikmati lokasi keamanan, politik, dan ekonomi yang penting.

Baca Juga

Hal ini  membuatnya menjadi penting secara geostrategic memengaruhi pertumbuhan posisi dan statusnya dalam politik global.

Demikian juga pengaruhnya dengan keistimewaan dan karakteristiknya menempati posisi internasional yang penting bagi banyak kekuatan internasional dan regional, tidak hanya karena lokasinya yang strategis, tetapi juga karena sumber daya alamnya, yang terpenting adalah minyak dan gas alam, serta jalur laut utama yang menghubungkan Timur dan Barat.

Israel menaruh perhatian besar pada Afrika, tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, meskipun penting, tetapi juga karena benua Afrika terletak di lingkungan geografisnya, dan Israel ingin penetrasinya mengancam keamanan nasional Mesir.

Terutama di Tanduk Afrika, Lembah Sungai Nil, dan pantai timur Laut Merah, di mana strategi Israel di wilayah ini didasarkan pada pembentukan pangkalan di sana dan menjadikannya sebagai landasan untuk menerapkan kebijakan permusuhannya terhadap Mesir.

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

Dalam konteks ini, dua peneliti yaitu Shalih Mahrus Muhammad dan Ahmad Bin Zayid dalam kitab bersamanya berjudul Istirtijiyyat as-Siyasah al-Israiliyyah fi Syrq Afriqiya bi al-Qarn al-‘Isyrin (Damaskus, Dar Saffahat, 2024), menyoroti kebijakan Israel terhadap wilayah Afrika Timur.

Kedua peneliti itu mencoba meneliti penyebab penetrasi Israel di sana, mengungkap tujuan dan arah kebijakan Israel serta hubungan yang telah dijalin Israel dengan Tanganyika (bagian benua yang bersatu dengan Pulau Zanzibar pada 1964 untuk membentuk Republik Federal Tanzania). Kenya, Uganda, Ethiopia dan Sudan Selatan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement